Tambahan Impor Minyak & LPG RI dari AS Tunggu Hasil Nego Tarif Trump

3 days ago 8

Jakarta -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan rencana penambahan impor minyak dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) masih menunggu hasil akhir dari proses negosiasi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah AS. Rencana penambahan impor tersebut merupakan bagian dari negosiasi dengan AS.

Bahlil mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia masih melakukan usaha negosiasi atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor ke Indonesia sebesar 32%. Ia mengatakan negosiasi tersebut belum menemui titik terang.

"Sampai dengan sekarang kan tim negosiasi dengan pemerintah Amerika kan lagi berjalan dan kemarin tim saya dengan tim dari Kemenko lagi membahas dan karena belum ada satu keputusan yang pasti tentang poin-poin mana saja yang akan disepakati," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil menambahkan, belum adanya titik terang kesepakatan negosiasi tersebut, maka Kementerian ESDM belum melakukan penambahan terkait impor dari AS. Saat ini Bahlil bilang impor LPG dari AS sebanyak 59% dari total pengadaan impor. Sementara impor minyak dari AS sebanyak 6-7% dari total pengadaan impor.

Bahlil mengatakan, jika sudah ada kesepakatan terkait negosiasi tersebut, barulah pihaknya akan melakukan penambahan impor terhadap dua komoditas tersebut.

"Maka kami sampai dengan sekarang belum melakukan eskalasi terhadap impor tambahan yang ada sekarang adalah masih dalam 59% LPG kita impor dari Amerika. Kemudian crude kita juga impor kurang lebih sekitar 6-7% nah itu yang kita akan tingkatkan nanti setelah ada keputusan bersama," katanya.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan nilai impor LPG dan Minyak akan mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 168,2 triliun. Ia mengatakan, impor LPG dari negeri Paman Sam akan bertambah hingga sebesar 80-85%.

"Ya pasti kita punya opsi lain dan nanti kita akan bicarakan dengan Bapak Presiden. Dan kita akan naikkan sekitar 80-85%," sebut Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).

Sementara itu untuk minyak mentah asal AS akan dinaikkan menjadi sekitar 40%. Begitu juga dengan BBM, persentase impor dari AS akan dinaikkan dari total impor selama ini.

Bahlil belum mau menjelaskan secara rinci berapa volume impor yang akan dilakukan. Dia bilang nilai persisnya akan diumumkan usai pembahasan dilakukan.

"Nanti detailnya setelah saya akan melakukan pembahasan teknis dengan tim teknis saya dan Pertamina," tutur Bahlil.

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |