Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Oktober 2024 tercatat sebesar 27,02 persen, tergolong kuat dalam menyerap risiko.
Sistem Keuangan Perbankan Membaik, Rasio Modal (CAR) Capai 27 Persen (FOTO:MNC Media)
IDXChannel - Bank Indonesia menuturkan ketahanan sistem keuangan terjaga baik, termasuk pada industri perbankan. Likuiditas perbankan tetap memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada November 2024 yang tinggi sebesar 25,57 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Oktober 2024 tercatat sebesar 27,02 persen, tergolong kuat dalam menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit.
"Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada Oktober 2024 terjaga rendah, sebesar 2,20 persen (bruto) dan 0,77 persen (neto)," katanya belum lama ini.
Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan juga didukung oleh pencapaian profitabilitas dan pengelolaan risiko bank yang baik, serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini.
Sementara itu, pertumbuhan kredit/pembiayaan pada November 2024 tetap kuat, mencapai 10,79 persen (yoy).
Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, besarnya dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK, serta dampak positif KLM Bank Indonesia yang disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu Sektor Hilirisasi Minerba dan Pangan, Sektor Otomotif, Perdagangan dan Listrik, Gas dan Air (LGA), Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta UMKM dan hijau.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga, termasuk pada korporasi yang berorientasi ekspor. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 8,92 persen (yoy), 13,77 persen (yoy), dan 10,94 persen (yoy) pada November 2024.
Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11,24 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 4,02 persen (yoy).
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2024 diprakirakan tetap berada pada kisaran 10–12 persen dan akan meningkat pada 2025 pada kisaran 11–13 persen," tuturnya.
Bank Indonesia terus mendorong peningkatan pertumbuhan kredit, termasuk dengan memperkuat strategi KLM mulai Januari 2025 yang akan diarahkan untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan yang dapat mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memitigasi berbagai risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan.
(kunthi fahmar sandy)