Jakarta -
Raksasa energi Shell Plc dikabarkan berencana mengakuisisi pesaingnya, BP Plc. Namun rencana akuisisi tersebut masih dalam tahap evaluasi internal Shell.
Melansir Reuters yang mengutip laporan Bloomberg, Senin (5/5/2025), menurut orang yang mengetahui hal tersebut saat ini Shell masih menunggu penurunan harga saham BP dan koreksi harga minyak global lebih lanjut, sebelum memutuskan apakah benar-benar akan mengajukan penawaran akuisisi tersebut.
"Keputusan akhir kemungkinan akan bergantung pada apakah saham BP terus merosot," kata orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Bloomberg News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Shell mungkin juga menunggu BP atau perusahaan lain untuk menghubungi mereka lebih dulu sebagai langkah pertama (pembahasan akuisisi)," jelasnya lagi.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, seorang juru bicara Shell Plc mengatakan perusahaannya saat ini masih sibuk dalam membereskan urusan internal. Namun ia tidak membahas lebih jauh apakah benar saat ini perusahaan sedang berniat untuk mengakuisisi pesaingnya BP.
"Kami harus membereskan rumah kami sendiri karena memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan meskipun ada kemajuan selama beberapa tahun terakhir," katanya.
"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali sebelumnya, kami sangat fokus untuk meraih nilai di Shell dengan terus berfokus pada kinerja, disiplin, dan penyederhanaan," tegas juru bicara Shell itu lagi.
Hal senada disampaikan Kepala Eksekutif Shell Wael Sawan. Ia mengatakan kepada Financial Times bahwa perusahaannya lebih suka membeli kembali lebih banyak saham Shell. Sementara BP menolak berkomentar atas kabar tersebut. Sehingga belum bisa dipastikan apakah rencana ini benar ada atau akan dilakukan.
Namun jika akuisisi BP ini benar terjadi, Shell disebut-sebut akan menjadi raksasa energi yang lebih besar dalam industri minyak dan gas (migas) global. Menjadikan skala perusahaan cukup besar untuk menyaingi perusahaan seperti Exxon dan Chevron.
(igo/fdl)