Yupi adalah jenama permen jenis soft candy yang baru saja melaksanakan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2025.
Sejarah Perusahaan YUPI, Market Leader Soft Candy yang Baru IPO. (Foto: Yupindo)
IDXChannel—Artikel ini akan mengulas sejarah perusahaan Yupi. Yupi adalah jenama permen jenis soft candy yang baru saja melaksanakan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2025.
Melansir laman prospektusnya (26/3), jenama Yupi diproduksi oleh PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) yang didirikan pada 1996. Perusahaan ini bermarkas di Kabupaten Bogor dan memproduksi soft candy atau permen lunak dengan merek Yupi.
Sejak peluncuran produknya di pasar, saat ini Yupi adalah produsen dan jenama soft candy terkemuka di Indonesia. Yupi juga telah menjual produknya ke sembilan negara di wilayah ASEAN dan 36 negara lainnya.
Yupi tercatat memiliki 64 unique SKU dan empat kategori produk, yakni Gummy, Bolicious, Extruded Soft Candy, dan Marshmallow. Saat ini Yupi adalah market leader pada pasar sub-kategori soft candy dengan pangsa sebesar 66,5 persen di Indonesia.
Dalam sub-kategori yang sama, Yupi juga menguasi 21,2 persen pangsa pasar di Malaysia, 17,2 persen di Singapura, dan 23,4 persen di Thailand. Selain memproduksi merek-merek Yupi, Just for Fun, dan Gummy Zone, perusahaan ini juga memiliki lini bisnis lain.
Yakni penyediaan jasa Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk jenis produk dan konsumen tertentu yang tidak bersaing secara langsung dengan merek-merek di bawah naungannya.
Sejak pertama kali berdiri dan beroperasi, YUPI telah memproduksi beragam jenis soft candy dengan aneka varian rasa, bentuk, warna, kemasan, dan kandungan. Dalam lima tahun terakhir, YUPI telah meluncurkan lebih dari lima produk per tahunnya.
Melansir laman resmi perseroan, Yupi soft candy terbuat dari sirup glukosa, air, pengatur keasaman, perisa, sari buah, gelatin sapi, tetapi tanpa pemanis maupun pewarna buatan yang berbahaya bagi konsumen.
Hingga 30 September 2024, YUPI mengoperasikan dua fasilitas produksi di Gunung Putri dan Karanganyar dengan total kapasitas mencapai 93.000 ton per tahun, dan satu fasilitas pengemasan di Samolo, Jawa Barat.
Fasilitas produksi di Gunung Putri telah beroperasi sejak 1997 dan berdiri di atas lahan seluas 7,2 hektare. Sementara fasilitas di Karanganyar mulai beroperasi pada 2019 dan berdiri di atas lahan seluas 11 hektare.
Pada 2023, YUPI membeli lahan seluas 6,7 hektare di Nganjuk untuk persiapan ekspansi. Seluruh fasilitas YUPI telah mengantongi sertifikasi nasional maupun internasional. Mulai dari sertifikasi Halal, BPOM, ISO 22000, HACCP, GMP, FDA, KFDA, dan lain-lain.
YUPI menjual produknya melalui dua jalur distribusi, yakni pasar tradisional dan pasar modern. Pada pasar domestik, YUPI memiliki 41 distributor untuk penyaluran produk di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Papua. Sementara untuk penjualan di luar negeri, YUPI memiliki 39 distributor di berbagai negara.
Pada 25 Maret 2025, perseroan melaksanakan penawaran saham perdana dengan melepas 854.448.900 lembar saham, setara dengan 10 persen dari total saham terdaftar. Adapun harga penawarannya adalah Rp2.390/saham.
Dari penawaran saham perdana tersebut, perseroan berhasil mencatatkan perolehan dana IPO sebesar Rp2,04 triliun. Sesuai rencana perseroan yang disampaikan dalam prospektus, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik di Nganjuk dan rencana ekspansi di pasar domestik maupun luar negeri.
Itulah ulasan singkat tentang sejarah perusahaan YUPI.
(Nadya Kurnia)