Saham Grup Panin PNLF-PNBN Cs Kompak Jatuh, Imbas Sentimen Ini?

8 hours ago 4

Saham-saham Grup Panin tertekan pada perdagangan Jumat (9/5/2025), setelah muncul sentimen terkait rencana korporasi yang dinilai memicu ketidakpastian pasar.

Saham Grup Panin PNLF-PNBN Cs Kompak Jatuh, Imbas Sentimen Ini? (Foto: Freepik)

Saham Grup Panin PNLF-PNBN Cs Kompak Jatuh, Imbas Sentimen Ini? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham-saham Grup Panin tertekan pada perdagangan Jumat (9/5/2025), setelah muncul sentimen terkait rencana korporasi yang dinilai memicu ketidakpastian pasar.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) jatuh 8,89 persen menjadi Rp328 per unit hingga penutupan sesi I. Saham PT Paninvest Tbk (PNIN) juga tergelincir 6,16 persen.

Demikian pula, saham  PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin merosot 3,69 persen, saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) turun 2,42 persen, dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) minus 1,96 persen.

Pengamat pasar saham Dimas Ramadhani menjelaskan, penurunan ini berkaitan erat dengan strategi bisnis terbaru dari salah satu entitas grup.

"PNLF ternyata ingin spin off bisnis syariahnya," kata Dimas, Jumat (9/5/2025). Ia menyebut langkah tersebut memicu spekulasi baru di pasar. "Hal ini membuat rumor akuisisi Grup Panin jadi tidak jelas statusnya," ujarnya.

Menurut Dimas, saham-saham Grup Panin selama ini memang cenderung bergerak mengikuti isu akuisisi. "Saya melihat Grup Panin ini seperti saham siklikal yang siklus pergerakannya bergantung pada kabar akuisisi," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai rumor-rumor seputar akuisisi Panin selalu muncul secara berkala. "Karena isu akuisisi Grup Panin itu selalu ada setiap masanya," ucap Dimas.

Oleh karena itu, ia menyarankan para pelaku pasar untuk lebih cermat. "Kita sebagai trader/investor harus pandai melihat hal ini untuk menentukan timing masuk/keluar," tuturnya.

Pada akhir Maret, DBS Group disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk mengakuisisi saham pengendali Panin Bank. Bank asal Singapura yang juga merupakan bank terbesar di Asia Tenggara ini tengah bersaing dalam proses penawaran, menurut sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.

Salah satu sumber Reuters menyebut, bank asal Singapura ini bersaing dengan CIMB Group dari Malaysia dalam putaran kedua proses penawaran.

Sekitar 86 persen saham Bank Panin, bank terbesar ke-12 di Indonesia, tengah ditawarkan untuk dijual.

ANZ, yang memiliki 39 persen saham berdasarkan data LSEG, sudah berupaya melepas kepemilikannya sejak 2013. Sementara itu, mengutip sumber, keluarga Gunawan terbuka untuk menjual sebagian sahamnya, bergantung pada harga penawaran.

Penawaran final dijadwalkan pada akhir April atau awal Mei, tergantung kondisi pasar, menurut dua sumber lainnya. Namun, keputusan para penawar disebut bisa saja berubah.

Hingga kini, belum ada kelanjutan atau pengumuman resmi dari perseroan terkait rumor tersebut.

Informasi saja, Bank Panin, atau Bank Pan Indonesia, didirikan oleh Mu’min Ali Gunawan pada 1971 dan melantai di Bursa Efek Jakarta (BEJ, sebelum menjadi BEI) pada 1982. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |