Saham emiten bank milik taipan Sugianto Kusuma atau Aguan dan Tomy Winata PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) jatuh pada Selasa (24/12/2024).
Saham Bank Artha Graha (INPC) Milik Aguan Tumbang 11 Persen. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham emiten bank milik taipan Sugianto Kusuma atau Aguan dan Tomy Winata PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) jatuh pada Selasa (24/12/2024).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.03 WIB, saham INPC merosot 10,62 persen, atau hampir 11 persen, ke level Rp86 per saham.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp77,93 miliar dan volume perdagangan 252,8 juta saham.
Saham INPC tumbang setelah rebound selama 2 hari beruntun.
Sebelumnya, saham INPC mencatatkan penurunan tajam hingga auto rejection bawah (ARB) 5 hari beruntun atau sejak bursa membuka suspensi (penghentian perdagangan) pada 13 Desember 2024.
Sebelumnya, bursa melakukan suspensi saham INPC pada 2 Desember lalu.
Bursa juga sempat melakukan penghentian sementara perdagangan INPC pada 25 Oktober 2024 dan 30 Oktober 2024-7 November 2024.
Seiring dengan itu, saham INPC sempat masuk papan pemantauan khusus, dikenakan notasi 10, yang membuat perdagangan kurang likuid dan transparan serta mendapatkan batasan auto rejection atas (ARA) dan ARB 10 persen.
Notasi 10 dalam papan pemantauan berarti suatu emiten dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari 1 hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Saham INPC memang bergerak liar sebelum disuspensi, sempat melonjak hampir 500 persen selama periode 22 Oktober 2024 hingga 28 November 2024.
Diwartakan sebelumnya, pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan bahwa investor ramai-ramai membeli saham INPC karena rumor bahwa anak usaha emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan melantai di bursa pada akhir 2024. Selain itu, menurutnya, valuasi INPC saat ini tergolong murah.
“Anak usaha dari PANI akan melakukan penawaran publik perdana (IPO) pada Desember 2024. Respons pasar dari aksi ini mengarah ke pergerakan INPC, mengingat PBV [price-to book value] INPC yang juga masih dalam valuasi murah, yaitu 0,7-0,8 kali,” kata Michael kepada IDXChannel.com, Selasa (19/11/2024) lalu.
Kini, rumor tersebut terbukti benar. Anak usaha PANI, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025 dengan kode CBDK.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 566,89 juta saham atau 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Harga yang ditawarkan berkisar Rp3.000-Rp4.060, sehingga perseroan berpeluang meraup dana Rp2,30 triliun.
Penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 3-9 Januari 2025. Kemudian, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 9 dan 10 Januari 2025. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin emisi efek.
Kedua emiten tersebut memang memiliki keterkaitan kuat di bawah kendali taipan Aguan alias Sugianto Kusuma.
Aguan, bos properti raksasa Agung Sedayu Group, berkongsi dengan pengusaha kawakan Tomy Winata di INPC dan menjadi pengendali PANI bersama dengan Grup Salim. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.