Saham ANTM-MDKA Cs Berpesta saat Harga Emas Cetak Rekor Baru

1 week ago 17

Sejumlah saham emiten produsen emas menguat signifikan pada Jumat (11/4/2025) seiring logam mulia acuannya menyentuh rekor anyar.

 Freepik)

Saham ANTM-MDKA Cs Berpesta saat Harga Emas Cetak Rekor Baru. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham emiten produsen emas menguat signifikan pada Jumat (11/4/2025) seiring logam mulia acuannya menyentuh rekor anyar.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.57 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat 6,44 persen, PT J Resources Pasifik Tbk (PSAB) mendaki 7,63 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terkerek 16,39 persen.

Demikian pula, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melompat 9,33 persen, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melejit 12,78 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melambung 11,32 persen, dan PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) terapresiasi 4,50 persen.

Harga emas melonjak ke rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis (10/4/2025), didorong oleh pelemahan dolar dan meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang mendorong investor beralih ke aset aman.

Harga emas spot ditutup naik 3,0 persen menjadi USD3.175,36 per troy ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi USD3.176,60.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu mengumumkan akan sementara menurunkan tarif untuk puluhan negara, tetapi justru menaikkan bea impor terhadap China dari 104 persen menjadi 125 persen.

"Emas kembali mengukuhkan statusnya sebagai aset aman dan menuju rekor baru," ujar Senior Market Analyst di Tradu.com, Nikos Tzabouras.

"Namun, prospek kesepakatan dagang dengan mitra perdagangan lain berisiko menekan kenaikan emas, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih terbatas dapat memperkuat dolar dan menjadi hambatan tambahan."

Euforia pasar akibat penangguhan tarif balasan selama 90 hari terhadap sejumlah negara segera beralih menjadi ketidakpastian baru, seiring kenaikan tarif terhadap China.

"Emas terus memanfaatkan statusnya sebagai satu-satunya aset aman yang tersisa," kata analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger.

Sementara itu, indeks dolar melemah lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang selain dolar.

Data ekonomi AS pada Kamis menunjukkan harga konsumen secara tak terduga turun pada Maret. Namun, risiko inflasi tetap tinggi setelah Trump menggandakan tarif impor China.

Merespons data tersebut, para pelaku pasar memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada Juni dan kemungkinan menurunkan suku bunga kebijakan hingga satu poin persentase penuh sebelum akhir tahun.

"Kami melihat bank sentral terus membeli emas. Selama aliran dana masuk ke ETF dan ada risiko dari kebijakan moneter, banyak faktor yang masih akan mendukung harga emas," kata Chief Operating Officer di Allegiance Gold, Alex Ebkarian. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |