Rugi GOTO Susut 94 Persen Jadi Rp5,5 Triliun selama 2024

5 hours ago 1

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih Rp5,5 triliun selama 2024, turun signifikan 94 persen secara tahunan (year on year/YoY) dari 2023.

 GoTo)

Rugi GOTO Susut 94 Persen Jadi Rp5,5 Triliun selama 2024. (Foto: GoTo)

IDXChannel – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih Rp5,5 triliun selama 2024, turun signifikan 94 persen secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama 2023 yang sebesar Rp90,5 triliun.

Penyusutan rugi bersih ini seiring peningkatan top line berupa kenaikan pendapatan bersih 8 persen YoY dari sebelumnya Rp14,8 triliun pada 2023 menjadi Rp15,9 triliun sepanjang 2024.

Selain itu, GOTO juga berhasil menekan biaya dan beban menjadi Rp18,1 triliun atau turun 27,6 persen YoY.

Pos yang paling signifikan berkontribusi atas turunnya rugi berjalan GOTO adalah kerugian penurunan nilai goodwill yang menyusut drastis dari Rp78,8 triliun pada 2023 menjadi hanya Rp308,1 miliar di 2024.

Sementara, metrik EBITDA Grup yang disesuaikan (adjusted EBITDA) melampaui target titik impas perseroan, mencapai Rp386 miliar selama 2024.

Angka tersebut merupakan perbaikan signifikan dari kerugian sebesar Rp2,3 triliun pada 2023. Menurut penjelasan perusahaan, hal ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan perbaikan dari sisi efisiensi biaya.

Unit bisnis Financial Technology mencatat EBITDA yang disesuaikan positif didorong oleh pertumbuhan tingkat penggunaan aplikasi GoPay dan peningkatan portofolio pinjaman.

Ekspansi lebih lanjut pada portofolio pinjaman dan EBITDA yang disesuaikan diharapkan berlanjut pada 2025.

Kemudian, unit bisnis On-Demand Services (ODS) terus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat. GTV inti tumbuh 24 persen YoY pada Kuartal IV-2024 dan 17 persen untuk setahun penuh, sementara EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp267 miliar pada Kuartal IV-2024 dan Rp679 miliar untuk setahun penuh.

“Sepanjang tahun 2024, kami terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia. Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis Financial Technology,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, dalam siaran pers resmi GOTO, Rabu (12/3/2025).

Patrick melanjutkan, GOTO telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga 2025 seiring dengan strategi ekosistem perusahaan yang terus terbukti efektif.

“Ke depan, kami akan semakin memperkuat bisnis kami melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” ujarnya.

Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, menambahkan, "Perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti kami serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis.”

Simon menjelaskan, “GTV inti Grup dan pendapatan kami terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun, di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan kami menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3 persen sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun. Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada 2025."

GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Hingga 31 Desember 2024, perseroan memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara dengan USD1,3 miliar.

Pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham selama 12 bulan dengan nilai maksimum hingga US$200 juta. Hingga 28 Februari 2025, GoTo telah membeli kembali sejumlah 23,6 miliar saham, dengan nilai keseluruhan sekitar USD91 juta, atau Rp1,5 triliun.

Pada November 2024, perseroan juga menyelesaikan rencana penarikan saham treasuri, yang merupakan saham yang diperoleh oleh Perseroan sebelum IPO dan setelah IPO sebagai bagian dari program Greenshoe. Hal ini berdampak pada penurunan saham Seri A yang beredar kurang lebih 10,3 miliar saham.

Pada November 2024, GOTO juga meluncurkan Sahabat AI, sebuah Large Language Model (LLM) open-source yang dikembangkan terutama dalam Bahasa Indonesia - serta bahasa-bahasa daerah lainnya - untuk memenuhi kebutuhan lokal.

GoTo juga menyampaikan panduan EBITDA grup yang disesuaikan positif untuk 2025 di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |