PAM Jaya ditargetkan bisa melantai perdana di BEI pada 2027 setelah mencapai target cakupan air bersih 85 persen.
PAM Jaya ditargetkan bisa melantai perdana di BEI pada 2027 setelah mencapai target cakupan air bersih 85 persen. (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)
IDXChannel - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) PAM Jaya ditargetkan bisa melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2027. BUMD yang 100 persen sahamnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta itu kini tengah mengejar target cakupan air bersih sebelum IPO.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menargetkan PAM JAYA bisa melayani warga dengan rasio 85 persen pada tahun depan. Dengan rasio tersebut, menurutnya, PAM JAYA memiliki potensi besar sebagai korporasi.
“Kalau tahun ini bisa 78 persen, mudah-mudahan tahun depan bisa 85 persen. Kalau bisa 85 persen, artinya pelanggan PAM Jaya bisa mencapai lebih dari 2,5 juta. Ini angka besar. Saya yakin masa depan PAM Jaya cerah. IPO tidak perlu menunggu sampai cakupan 100 persen, 85 persen saya rasa sudah cukup,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Pernyataan itu disampaikan Pramono saat menghadiri Jakarta Water Hero (JWH) 2025. Dalam acara bertema 'Pahlawan Air Jakarta: Menjaga Air, Menyelamatkan Jakarta' tersebut, dia didampingi oleh Wakil Gubernur Rano Karno.
Dalam JWH 2025, Pramono secara khusus memberikan penghargaan kepada PAM JAYA yang dinilai telah berkontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan air berkualitas di Ibu kota. Dia menyebut, JWH 2025 bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan menjadi momen penting untuk mendorong kolaborasi lintas sektor demi masa depan pengelolaan air yang lebih berkelanjutan di Jakarta.
“Saya meyakini apa yang dilakukan PAM JAYA merupakan upaya menjaga semangat penggunaan air bersih di Jakarta. Ini menjadi modal semangat kita semua. Terakhir, Pak Arif (Dirut PAM Jaya) melaporkan kepada saya bahwa cakupan pelayanan air bersih telah mencapai 71 persen. Hari ini saya gembira karena sudah meningkat menjadi 73 persen,” ucap Pramono.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menegaskan JWH 2025 bukan sekadar seremoni, tetapi juga ajakan kolaboratif bagi seluruh elemen masyarakat.
“Melindungi air Jakarta adalah tugas bersama. Tidak cukup hanya PAM JAYA yang bergerak. Pemerintah, pelanggan, komunitas, pelaku usaha, hingga masyarakat luas harus berjalan bersama. JWH adalah simbol kolaborasi itu. Semoga langkah ini terus berlanjut untuk menciptakan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya,” ujar Arief.
Arief juga menyampaikan bahwa PAM JAYA terus meningkatkan pelayanan antara lain dengan memberikan 1.002 tangki air kepada pelanggan kategori 2A1 (rumah tangga sangat sederhana) dan 2A2 (rumah tangga sederhana) di wilayah bertekanan air rendah. Inisiatif ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai 'Pembagian Tangki Air Terbanyak'.
(Rahmat Fiansyah)