Pusat data kecerdasan buatan (AI) berskala besar di Uni Emirat Arab (UEA) dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026.
Stargate UAE berlokasi di Abu Dhabi dengan luas 26 km persegi (ilustrasi). (Foto: Arsip)
IDXChannel — Pusat data kecerdasan buatan (AI) berskala besar di Uni Emirat Arab (UEA) dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026. Tahap pertama proyek raksasa itu diperkirakan menggunakan sekitar 100 ribu chip semikonduktor Nvidia.
Pembangunan pusat data AI raksasa yang diberi nama "Stargate UEA" itu menunjukkan ambisi negara Arab tersebut di bidang teknologi kecerdasan buatan.
Alarabiyah melansir, proyek itu menjadi bagian dari kesepakatan yang dimediasi Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu. Jika rampung, fasilitas itu bakal menjadi pusat data AI terbesar di dunia di luar Amerika Serikat.
Sebelumnya, AS sempat membatasi pengiriman teknologi canggih ke UEA karena hubungan dekat negara Teluk itu dengan China. Namun, awal bulan ini, Trump mencabut aturan pembatasan yang diberlakukan oleh pendahulunya, Presiden Joe Biden, tersebut.
Berlokasi di Abu Dhabi dengan luas 26 km persegi, Stargate UEA dirancang dengan kapasitas total 5 gigawatt. Tahap pertama pusat data AI dengan kapasitas 1 gigawatt akan dibangun oleh perusahaan UEA, G42, bekerja sama dengan OpenAI, Oracle, Nvidia, Cisco Systems dari AS, serta SoftBank Group dari Jepang.
Pada Kamis (22/5/2025) kemarin, G42 mengumumkan bahwa proyek itu akan menggunakan sistem Grace Blackwell GB300 milik Nvidia, server AI tercanggih yang ada saat ini. Kapasitas awal sebesar 200 megawatt dijadwalkan beroperasi pada 2026.