Prospek Harga Emas Jelang Libur Natal, Mampu Bertahan di Level USD2.600?

4 weeks ago 16

Harga emas naik pada Jumat (20/12/2024) pekan lalu setelah mengalami penurunan berhari-hari.

Prospek Harga Emas Jelang Libur Natal, Mampu Bertahan di Level USD2.600? (Foto: Freepik)

Prospek Harga Emas Jelang Libur Natal, Mampu Bertahan di Level USD2.600? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas naik pada Jumat (20/12/2024) pekan lalu setelah mengalami penurunan berhari-hari.

Pendorong utama adalah melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dari level tertinggi dua tahun setelah data inflasi utama di Negeri Paman Sam pada November naik di bawah ekspektasi.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 1,12 persen ke USD2.623,61 per troy ons. Logam mulia tersebut melemah 2 persen dalam pekan lalu.

Strategis Komoditas di RBC Capital Markets, Christopher Louney, mencatat ketahanan emas memberikan harapan positif untuk 2025.

"Kami memperkirakan harga emas untuk kuartal IV-2024 sebesar USD2.665 per troy ons, dan dengan harga rata-rata kuartal ini mencapai USD2.666 per troy ons, proyeksi baru kami untuk 2025 sebesar USD2.771 per troy ons mencerminkan pertumbuhan moderat setelah tahun yang cukup fluktuatif," kata Louney, dikutip MT Newswires, Jumat (20/12).

Meskipun mengakhiri pekan lalu di zona merah, emas berhasil mempertahankan level support kritis di sekitar USD2.600 per troy ons. Hal ini terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan akan memperlambat laju penurunan suku bunga pada 2025.

Pada pekan terakhir perdagangan penuh 2025, emas menghadapi tekanan saat investor bersiap menghadapi keputusan hawkish dari The Fed.

Sesuai perkiraan, bank sentral AS memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Namun, proyeksi ekonomi terbaru menunjukkan hanya akan ada dua kali pemotongan suku bunga pada 2025, dengan tingkat suku bunga berada di angka 4 persen. Sebelumnya, pada September, The Fed memproyeksikan empat kali pemotongan.

Analis komoditas di TD Securities memperingatkan, harga emas dapat menghadapi tekanan lebih lanjut dalam waktu dekat.

"Kami tidak memperkirakan penurunan besar, tetapi dengan ketidakpastian kebijakan The Fed, potensi inflasi yang lebih tinggi (misalnya tarif impor), dan perlambatan ekonomi, harga emas mungkin akan turun ke level terendah November di USD2.537 per ons," ujar mereka.

Namun, beberapa analis menilai emas berada dalam tarik-menarik antara kebijakan moneter The Fed dan ketidakpastian geopolitik.

Harga emas berhasil bertahan di level kritis pada Jumat setelah Kongres AS gagal meloloskan anggaran sebelum liburan, yang memicu ancaman penutupan sebagian pemerintah.

"Ancaman penutupan pemerintah menunjukkan betapa tingginya ketidakpastian geopolitik saat ini," tutur Associate Portfolio Manager Gabelli Gold Fund (GOLDX)., Chris Mancini.

"Hal ini akan terus mendukung emas sebagai aset safe haven."

Managing Partner di Sprott Inc., Ryan McIntyre, menambahkan, meskipun volatilitas jangka pendek tetap ada, ketidakpastian geopolitik dan pasar keuangan akan terus mendukung permintaan emas dalam jangka panjang.

"Masa jabatan Trump bahkan belum dimulai, tetapi kita sudah menghadapi masalah seperti ini," katanya.

Proyeksi

Meskipun liburan Natal pekan ini akan membuat banyak pedagang fokus pada perayaan, beberapa data ekonomi penting tetap akan dirilis. Dengan volume perdagangan yang rendah, volatilitas di pasar emas berpotensi meningkat.

Data ekonomi penting pekan ini meliputi kepercayaan konsumen AS yang akan dirilis pada Senin, diikuti oleh pesanan barang tahan lama AS dan penjualan rumah baru pada Selasa. Rabu bertepatan dengan perayaan Natal, sementara klaim pengangguran mingguan AS dijadwalkan pada Kamis.

Secara teknikal, setelah mencapai level tertinggi mendekati USD2.700, harga emas mengalami koreksi dan kini terkonsolidasi di sekitar level USD2.620.

Pergerakan ini menunjukkan fase stabilisasi, dengan potensi untuk menentukan arah tren selanjutnya.

Zona resistance terdekat berada di kisaran USD2.660–USD2.700, yang mencerminkan level tertinggi terakhir. Jika emas berhasil menembus area ini, tren naik diperkirakan berlanjut dengan target potensial di atas USD2.800.

Sementara itu, zona support terdekat berada di antara USD2.580–USD2.600, yang menjadi batas bawah dari pola konsolidasi saat ini.

Penurunan di bawah level ini bisa mengindikasikan koreksi lebih lanjut, dengan zona support kunci di USD2.400—area akumulasi signifikan sebelum reli tajam sebelumnya.

Dengan kata lain, pergerakan emas di atas USD2.700 atau di bawah USD2.580 akan menjadi sinyal penting untuk menentukan arah tren berikutnya.

Penembusan ke atas USD2.700 dapat menjadi peluang beli dengan target di USD2.800 atau lebih tinggi. Sebaliknya, jika emas menembus ke bawah USD2.580, potensi jual dengan target di sekitar USD2.400 bisa menjadi pilihan. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |