Pilih-Pilih Saham Telekomunikasi Jelang Akhir 2024

1 month ago 24

Industri telekomunikasi menghadapi tantangan besar sepanjang 2024, terutama dengan tren pelemahan pendapatan dari layanan seluler.

 Freepik)

Pilih-Pilih Saham Telekomunikasi Jelang Akhir 2024. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Industri telekomunikasi menghadapi tantangan besar sepanjang 2024, terutama dengan tren pelemahan pendapatan dari layanan seluler.

Berdasarkan riset Ciptadana Sekuritas yang dirilis pada 19 November 2024, pertumbuhan pendapatan data melambat pada kuartal II-2024 dan melemah lebih jauh pada kuartal III-2024. 

Analis Ciptadana menyoroti faktor-faktor seperti pola musiman, daya beli yang lesu, dan persaingan yang semakin ketat sebagai penyebab utama tren tersebut.

Kondisi ini membuat PT XL Axiata Tbk (EXCL) menurunkan target pertumbuhan pendapatannya, sementara manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) mengadopsi sikap lebih berhati-hati.

Sepanjang tahun, harga saham TLKM dan ISAT terkoreksi masing-masing sebesar 35 persen dan 5 persen. Namun, harga saham EXCL masih naik 8 persen, didukung spekulasi rencana merger dan akuisisi. 

Strategi Agresif Telkomsel 

Telkomsel (Tsel), unit bisnis PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), terlihat mengadopsi strategi agresif di pasar.

Peluncuran produk "Telkomsel Lite" (T-Lite) pada Januari 2024 dan "Paket Harian" (PH) di pertengahan tahun menjadi bukti pendekatan tersebut. Dengan harga mulai Rp25.000, T-Lite menawarkan kuota besar untuk mendorong produktivitas konsumsi data pelanggan. 

Meski berhasil meningkatkan pangsa lalu lintas data, Telkomsel justru mencatat penurunan pendapatan data pada kuartal III-2024. Hal ini dinilai akibat strategi monetisasi yang kurang optimal di tengah tekanan makroekonomi.

Menurut Ciptadana, strategi penentuan harga akan menjadi penentu pasar ke depan. 

Kenaikan Tarif Jadi Sinyal Positif

Ciptadana mencatat kenaikan tarif layanan T-Lite baru-baru ini sebagai sinyal perbaikan. Harga awal T-Lite kini naik menjadi Rp27.000 atau 8 persen lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Tarif layanan harian Telkomsel juga mengalami kenaikan rata-rata 5–6 persen. 

Langkah ini mengikuti jejak EXCL dan ISAT yang telah menaikkan tarif pada September.

Ciptadana memperkirakan kenaikan tarif akan berlanjut hingga kuartal I-2025, bertepatan dengan momentum Ramadan dan Lebaran, di mana operator biasanya memaksimalkan monetisasi. Dengan adanya rencana merger EXCL dan FREN, persaingan diperkirakan tetap rasional. 

“Oleh karena itu, dengan semua perusahaan telekomunikasi bergerak ke arah yang benar, kami memperkirakan pertumbuhan akan pulih pada 2025,” kata analis Ciptadana.

Masih Dijagokan

Ciptadana mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor telekomunikasi dengan ekspektasi pemulihan pertumbuhan pada 2025.

ISAT menjadi saham pilihan utama berkat pertumbuhan laba inti sebesar 73 persen pada 9 bulan pertama 2024 dan valuasi yang menarik di 3,6 kali EV/EBITDA untuk proyeksi tahun fiskal 2025 (2025F). 

Kemudian, EXCL dinilai potensial dari sisi aksi korporasi, sementara TLKM menjadi pilihan berbasis nilai (value pick) dengan valuasi 3,4 kali EV/EBITDA 2025F dan imbal hasil dividen sebesar 6 persen.

Namun, Ciptadana menurunkan target harga TLKM menjadi Rp3.700 per saham dari sebelumnya Rp4.000 per saham, mencerminkan tren biaya tinggi yang berlanjut hingga kuartal III-2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |