Peringati Hari Santri, PCINU Suriah Bersama Ulama Syam Refleksikan Urgensi Ilmu dan Akhlak

1 week ago 3

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 07 November 2024 |13:07 WIB

Peringati Hari Santri, PCINU Suriah Bersama Ulama Syam Refleksikan Urgensi Ilmu dan Akhlak

PCINU Suriah bersama Ulama Syam refleksikan urgensi ilmu dan akhlak di Hari Santri (Foto: Ist/Okezone)

SURIAH — Para santri nusantara yang bermukim di Ma'had Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni berkumpul dalam sebuah kajian ilmiah bertajuk Peran Ilmu dalam Memperbaiki Akhlak Rabu 30 Oktober 2024. Kajian yang digelar Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Suriah ini menjadi momentum penting bagi para santri untuk menggali makna mendalam dari Hari Santri Nasional diperingati serentak di berbagai belahan dunia setiap 22 Oktober. 

Meskipun ribuan kilometer dari Tanah Air, semangat dan nilai-nilai perjuangan ulama nusantara tetap membara dalam diri para santri di Kota Para Nabi.

Acara yang digelar pukul 16.30 waktu setempat ini dihadiri oleh sekitar 140 peserta, mulai dari santri, alumni, hingga mahasiswa berbagai universitas di Damaskus. Dipandu Ramzy Hammad Atmanagara sebagai pembawa acara, kegiatan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Adha Samaae, seorang santri asal Thailand.

Kemudian, dilanjutkan pengantar dari Muhammad Azka Saifurrohim, Wakil Direktur Media Center PCINU Suriah. Dalam sambutannya, Azka menegaskan pentingnya memahami esensi Hari Santri dan kaitannya dengan Resolusi Jihad, sebagai bagian dari perjuangan umat dalam mempertahankan kedaulatan bangsa dan agama.

Syekh Ahmad Muhammad Adnan Al-Afyouni, pimpinan Ma'had yang juga putra dari almarhum Mufti Damaskus Syekh Adnan Al-Afyouni berkesempatan berbagi pandangan mendalam tentang akhlak dan ilmu sebagai pilar keseimbangan hidup seorang Muslim. 

Syekh Ahmad membuka kajiannya dengan kisah kunjungannya ke Indonesia dalam acara Sufi Internasional, di mana ia menyaksikan antusiasme jutaan Nahdliyin yang menjadi kekuatan besar Ahlussunnah wal Jamaah di Tanah Air. Syekh Ahmad menyebutkan tujuh prinsip utama yang harus dijaga para santri dalam menuntut ilmu: keikhlasan, tawadhu, kejujuran, keseimbangan (wasathiyah), pemahaman akan amal, adab, dan doa. 

"Ilmu tanpa akhlak takkan berarti, akhlak tanpa ilmu takkan terarah," tegas Syekh Ahmad, mengingatkan bahwa ilmu yang mendalam harus dibarengi sikap luhur agar menjadi bekal kehidupan, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |