10 Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit untuk Anak SD

5 hours ago 1

10 Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit untuk Anak SD

10 Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit untuk Anak SD (Ilustrasi/Okezone)

JAKARTA - Kultum Ramadhan singkat 7 menit menarik diketahui. Puasa identik dengan menahan diri dan menjadi pendidikan kesabaran yang Allah ciptakan melalui puasa. Allah akan menyediakan banyak keutamaan pahala pastinya untuk orang-orang yang sabar.

Rasulullah SAW bersabda: “Puasa itu separuh kesabaran” (HR. Tirmidzi)

Maka dari itu, marilah kita memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan di malam-malam bulan Ramadhan khususnya, karena salah satunya juga ada Lailatul Qadr, satu malam yang mempunyai keistimewaan yakni turunnya Al Quran dan malam seribu bulan.

Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (4/3/2025), Okezone telah merangkum kultum Ramadhan singkat 7 menit, sebagai berikut.

1. Kultum Pertama

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bismillaahirrahmaanirrahiim.

 الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ 

Segala puji hanya kepada Allah SWT. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba'du. Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah, Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis kultum yang insyaallah dirahmati Allah SWT.

Pada kesempatan berbahagia ini, dai akan menyampaikan kultum bertajuk “Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadhan.” Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah, Umat Islam sebentar lagi akan memasuki salah satu bulan paling mulia yakni Ramadhan. Rasulullah saw. mengatakan dalam sebuah hadis terkait keistimewaan bulan Ramadhan, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Bulan Ramadhan tidak hanya berlimpah berkah. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam diturunkan pertama kali pada bulan ini. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 terkait bulan Ramadhan sebagai Syahrul Quran atau Bulan Al-Qur’an berikut:

 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ 

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [dia tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

2. Kultum Kedua

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bismillaahirrahmaanirrahiim.

 الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ 

Hadirin muslimin wal muslimat rahimakumullah, Sebagaimana Surah Al-Baqarah ayat 185, umat Islam diwajibkan menjalankan puasa Ramadhan di siang hari selama sebulan penuh. Puasa dapat dimaknai menahan lapar, dahaga, perbuatan setubuh, hingga segala perkara lain yang membatalkannya, mulai terbitnya fajar shadiq (waktu Subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu Magrib).

Hukum menjalankan ibadah puasa adalah wajib bagi umat Islam yang telah baligh dan tidak memiliki uzur syar’i, perkara di luar kemampuan diri manusia yang menyebabkan syariat memberikan kemudahan (marfu) untuk meninggalkan kewajiban seperti puasa Ramadhan. Kendati demikian, wajib hukumnya bagi orang yang meninggalkan puasa untuk mengqada di hari lain di luar bulan suci tersebut sebelum datang Ramadhan berikutnya.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah, Berbeda dengan amalan Islam lainnya, puasa memiliki salah satu keutamaan istimewa yakni pahalanya diganjar langsung Allah SWT. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenai hal tersebut dalam hadis qudsi sebagai berikut:

 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ 

Artinya: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman [yang artinya]: Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya,” (HR. Muslim). Di sisi lain, puasa memiliki banyak hikmah dalam pelaksanaannya. Pertama, puasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Tuhan sekalian alam Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah [2]: 183). 

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |