BTN Syariah telah menguasai 89 persen dari total penyaluran KPR Subsidi dengan skema syariah secara nasional.
Penyaluran KPR Subsidi BTN Syariah Capai Rp26,31 Triliun per September 2024 (FOTO:Dok BTN)
IDXChannel - Total penyaluran KPR Subsidi oleh BTN Syariah mencapai Rp26,32 triliun per akhir September 2024, bertumbuh 19,6 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara hingga akhir 2023, BTN Syariah telah menguasai 89 persen dari total penyaluran KPR Subsidi dengan skema syariah secara nasional.
Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan, sebagai bagian dari BTN yang membangun ekosistem perumahan, BTN Syariah tengah menjaring para entrepreneur muda untuk melakukan pembangunan rumah secara masif melalui program pemerintah, yakni 3 Juta Rumah.
"Hingga kini, jumlah pengembang yang bermitra dengan BTN mencapai 8.000, dengan di antaranya para pengembang milenial," katanya di Jakarta Minggu (22/12/2024).
Di samping itu, BTN Syariah bersama Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kolaborasi dengan tema “BTN Syariah Goes To Campus”.
Hirwandi menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada keluarga besar Universitas Islam Indonesia, karena UII merupakan instansi pendidikan yang pertama kali dilaksanakannya event BTN Syariah Goes To Campus.
“BTN Syariah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UII yang telah berkenan menjadi tuan rumah acara BTN Syariah Goes To Campus dan bekerja sama dalam bidang perbankan syariah serta kerja sama lainnya. Besar harapan kami dengan terselenggaranya kegiatan BTN Syariah Goes To Campus selama tiga hari ini dapat mempererat silaturahmi dan mewujudkan pengembangan kualitas civitas akademika di lingkungan Universitas Islam Indonesia,” ujar Hirwandi.
Dia mengatakan, BTN Syariah memandang pentingnya perluasan kerja sama dengan berbagai institusi, termasuk dalam hal ini instansi pendidikan, yang meliputi pembiayaan dan pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk mendukung upaya BTN Syariah berkontribusi lebih banyak bagi industri perbankan syariah nasional.
Hal ini sejalan dengan langkah BTN Syariah melakukan spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada 2025, seiring dengan pertumbuhannya yang pesat selama beberapa tahun ke belakang.
Dalam kerja sama dengan UII, ruang lingkup layanan yang diberikan BTN adalah di antaranya pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan, layanan transaksi keuangan melalui Cash Management System.
Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid mengatakan bahwa UII memiliki komitmen untuk terbuka kepada semua anak bangsa dan bisa diakses oleh semua orang tanpa tergantung pada latar belakang maupun kelas ekonomi mereka.
“Kami berharap yang dipercayakan rakyat kepada UII dapat kami jalankan dengan sebaik-baiknya, demikian pula kepercayaan yang diberikan oleh BTN Syariah kepada UII. Mudah-mudahan kerja sama ini menjadi awal yang baik bagi semua pihak ke depannya,” ujar Fathul.
Dalam kesempatan tersebut, Hirwandi Gafar dan Rektor UII Fathul Wahid menandatangani nota kesepahaman kerja sama kedua belah pihak, serta menyerahkan bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi serta bantuan untuk UMKM.
Dalam rangkaian acara tersebut, Hirwandi Gafar juga memberikan kuliah umum terkait transformasi digital yang dilakukan BTN sebagai upaya inovatif untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, serta aspirasi BTN Syariah untuk menjadi pemain unggul di perbankan syariah nasional.
Sebagai upaya penguatan layanannya, BTN Syariah tengah mengembangkan digital apps yang ke depannya akan menjadi platform yang mendukung berbagai transaksi perbankan dan keuangan syariah, termasuk dalam kaitannya dengan sektor perumahan.
Sejalan dengan induk usahanya, BTN Syariah juga berperan dalam program 3 Juta Rumah yang diusung pemerintah melalui pembiayaan rumah subsidi dengan prinsip syariah. Tidak hanya membangun rumah baru, program 3 Juta Rumah juga membidik renovasi bagi 26,9 juta rumah tidak layak huni, terutama di kawasan pedesaan, menjadi layak dan sehat sesuai dengan standar pemerintah.
“Pembangunan satu rumah menggerakkan 185 sub-sektor industri lainnya dari mulai arsitektur, planologi, teknik sipil, kemudian materialnya dari genteng, semen, kerikil, besi, dan alumunium, banyak sekali. Ini semua akan memutar perekonomian sekaligus mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan bangsa,” kata Hirwandi.
(kunthi fahmar sandy)