Ada beberapa perbedaan frugal living dan minimalis yang tengah menjadi tren gaya hidup saat ini.
Pahami Perbedaan Frugal Living dan Minimalis, Tren Gaya Hidup Anak Muda. (Foto: Hack Lifestyle)
IDXChannel – Ada beberapa perbedaan frugal living dan minimalis yang tengah menjadi tren gaya hidup saat ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup frugal living dan minimalis semakin populer, terutama di kalangan generasi muda yang mulai sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan dan kesehatan mental. Sekilas, keduanya tampak mirip karena sama-sama menganjurkan hidup sederhana dan jauh dari sikap konsumtif. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya.
Berikut ini IDXChannel menyajikan beberapa perbedaan frugal living dan minimalis yang penting untuk dipahami.
Perbedaan Frugal Living dan Minimalis
Frugal living dan minimalis memang memiliki benang merah dalam hal hidup sederhana dan bijak, tetapi perbedaannya terletak pada motivasi dan fokus utama. Frugal living berpusat pada pengelolaan keuangan yang efisien, sementara minimalis lebih mengarah pada penyederhanaan hidup untuk menciptakan ruang, ketenangan, dan makna. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai gaya hidup frugal living dan minimalis.
1. Frugal Living
Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pada pengeluaran yang hemat dan efisien. Tujuan utama dari gaya hidup ini adalah memaksimalkan nilai dari setiap uang yang dikeluarkan. Seorang penganut frugal living cenderung sangat selektif dalam membeli barang atau menggunakan layanan, dan akan selalu mempertimbangkan apakah suatu pengeluaran benar-benar memberikan manfaat jangka panjang.
Misalnya, mereka mungkin akan memilih masak sendiri dibanding makan di luar, berburu diskon saat berbelanja, atau membeli barang bekas yang masih layak pakai daripada membeli barang baru. Prinsip utamanya adalah hemat bukan berarti pelit, tapi cerdas dalam mengelola uang agar bisa digunakan untuk hal yang lebih penting seperti tabungan, investasi, atau dana darurat.
2. Minimalis
Sementara itu, gaya hidup minimalis lebih fokus pada kesederhanaan dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu dalam hidup, baik secara fisik maupun emosional. Tujuan dari gaya hidup ini bukan semata-mata untuk menghemat uang, melainkan untuk mencapai kebebasan dan ketenangan hidup dengan hanya memiliki barang-barang yang benar-benar dibutuhkan atau memberikan kebahagiaan.
Dalam praktiknya, seorang minimalis mungkin hanya memiliki sedikit pakaian, menghindari dekorasi rumah yang berlebihan, hingga memilih untuk tidak terikat dengan terlalu banyak aktivitas sosial. Prinsip utamanya adalah “less is more”, yaitu semakin sedikit yang dimiliki, semakin ringan beban hidup yang dirasakan.
Dilihat dari sudut pandang keputusan belanja, seseorang yang menjalani frugal living bisa saja membeli banyak barang selama semuanya dibeli dengan harga murah dan memiliki manfaat yang jelas. Sementara itu, seseorang dengan gaya hidup minimalis tidak akan membeli barang tersebut jika tidak benar-benar dibutuhkan, meskipun sedang diskon besar-besaran.
Dalam hal ini, frugal living lebih fleksibel dalam jumlah barang yang dimiliki, asalkan tetap ekonomis. Sebaliknya, minimalisme lebih menekankan pada kualitas dan esensi dari setiap benda yang dimiliki, bahkan jika itu berarti harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk barang yang tahan lama dan multifungsi.
Itulah perbedaan frugal living dan minimalis yang saat ini tengah menjadi tren gaya hidup di kalangan anak muda.