Optimalkan Sumur Tua, Pertamina Tambah Produksi Migas di Lapangan Sanga Sanga

1 month ago 18

PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) sukses melakukan pengeboran di sumur Mutiara-351 dan Mutiara-352 di Kalimantan Timur.

 Dok. PHSS)

PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) sukses melakukan pengeboran di sumur Mutiara-351 dan Mutiara-352 di Kalimantan Timur. (Foto: Dok. PHSS)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) melalui entitas usaha PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) sukses melakukan pengeboran di sumur Mutiara-351 dan Mutiara-352 di area Sungai Dondang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sumur-sumur ini bakal menyumbang produksi migas nasional.

Kontribusi kedua sumur tersebut meningkatkan produksi Lapangan Sanga Sanga, dari sebelumnya sebesar 6.800 barel minyak per hari (bopd) menjadi 8.600 bopd. Peningkatan produksi ini berkontribusi nyata dalam pencapaian target produksi migas nasional dan ketahanan energi Indonesia.

Sumur Mutiara-351 mencatatkan potensi produksi minyak sebesar 1.184 bopd dan gas sebesar 0,221 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Keberhasilan ini dilanjutkan dengan Sumur Mutiara-352 yang menghasilkan 1.100 bopd dan gas 0,229 mmscfd pada perforasi pertama di salah satu string pada awal November 2024. Seluruh fluida yang dihasilkan juga tidak mengandung air, yang mengindikasikan kualitas reservoir ideal untuk produksi minyak dan gas kering. 

Manager Subsurface Development Area 1 Zona 9 Subholding Upstream Pertamina, Magfirah Rajab, menjelaskan tekanan FTHP yang tinggi mencerminkan energi reservoir yang cukup untuk mendorong fluida tanpa bantuan mekanis. 

“Dengan tekanan FTHP yang tinggi, reservoir mampu mendorong fluida ke permukaan tanpa pompa atau alat mekanis lainnya,” ujarnya lewat keterangan resmi, Sabtu (21/12/2024).

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan buah upaya yang sungguh-sungguh dari seluruh pihak untuk menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek hulu migas. 

“Di PHSS, kami menerapkan pendekatan yang strategis untuk dapat memilih proyek-proyek migas yang dapat memberikan pengembalian investasi yang terbaik sesuai dengan kondisi dan tantangan bisnis serta operasional lapangan,” ujar Magfirah.

Senior Manager Subsurface Development & Planning Zona 9, Supriady menambahkan, strategi ini merupakan bagian dari komitmen untuk mempertahankan produksi di lapangan-lapangan tua (mature). 

“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengboran eksplorasi dan eksploitasi untuk mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia pada 2030 sekaligus memastikan keberlanjutan produksi di lapangan-lapangan yang sudah mature,” ujarnya.

Sumur Mutiara-351 menggunakan choke berukuran 26/64” hingga 28/64” untuk mengatur laju aliran fluida dan menjaga stabilitas tekanan. Tekanan fluida di kepala tubing (Flowing Tubing Head Pressure/FTHP) tercatat hingga 270 psi, sedangkan tekanan fluida di pipa aliran (Flowline Pressure/FLP) berada pada 125 psi. Parameter ini memastikan fluida dapat mengalir dari reservoir ke permukaan dengan lancar tanpa hambatan signifikan.

Selain pengeboran, PHSS juga melakukan studi potensi reservoir minyak di area Sungai Dondang, yang sebelumnya belum dikembangkan. Hasil studi ini membuka peluang baru untuk eksplorasi lebih lanjut di wilayah tersebut.

Head of Communication Relations & CID Zona 9, Elis Fauziyah mengatakan, tak hanya fokus pada produksi migas, perusahaan juga menjalankan program-program pengembangan masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan. 

“Kami percaya bahwa hubungan yang harmonis dengan masyarakat di wilayah operasi akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi serta bisnis Perusahaan,” ujar Elis.

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |