PALU, iNews.id - Oknum TNI menampar petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tawanjuka, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (6/12/2024). Aksi pemukulan ini terekam CCTV yang dijadikan korban sebagai barang bukti untuk proses hukum.
Asriadi korban pemukulan menceritakan, kronologi kejadian bermula saat oknum TNI tersebut hendak mengisi BBM jenis Pertalite untuk kendaraan pribadi. Namun oknum tersebut belum mendaftar lewat aplikasi MyPertamina untuk mendapat QR Code sebagai syarat pembelian BBM.
Baca Juga
Aksi Koboi Oknum TNI Todongkan Pistol Ancam Ketua Bappilu Gerindra Sulsel
"Sejak 1 Desember 2024, seluruh SPBU di Kota Palu mengharuskan penggunaan barcode untuk setiap pengisian bahan bakar minyak tanpa pengecualian. Saya sudah menawarkan bantuan untuk membantunya membuat barcode yang proses pendaftarannya tak sampai 5 menit jika jaringan lancar," ujarnya, Sabtu (7/12/2024).
Menurutnya, ketika itu oknum pria berseragam TNI tersebut minta kebijakan agar bisa mengisi BBM tanpa barcode.
Baca Juga
Aiptu Arif Susilo Ditangkap BNNP Jatim, Oknum Polisi Jadi Pengendali Jaringan Narkoba
"Kami dari SPBU tak bisa karena sistem sudah seperti itu. Kami meminta yang bersangkutan mendaftar ke kantor, dari situ sempat terjadi perdebatan karena dia ngotot mau isi 5 liter," katanya.
Asriadi mengaku sudah meminta maaf tidak bisa memenuhi permintaan oknum tersebut jika tetap memaksa ingin mengisi BBM tanpa barcode. Setelah itu, oknum TNI ini mempertanyakan masalah pedagang pengecer BBM dan pergi.
Baca Juga
Breaking News: Oknum Polisi Bunuh Ibu Kandung di Bogor Jadi Tersangka
"Tak lama sekitar 5-10 menit oknum tersebut kembali datang sambil teriak-teriak panggil nama saya. Sempat terjadi perdebatan lalu dia mencoba memukul dan saya menghindar. Pas tamparan yang kedua saya tak sempat menghindar dan terkena di bagian sini (menunjuk bagian kanan wajah)," ucapnya.
Editor: Donald Karouw