OJK Sebut Ekonomi Syariah Miliki Potensi Pangsa Pasar Sangat Besar di Indonesia

1 week ago 12

Keberhasilan atas konsistensi BSI dalam memacu literasi dan inklusi keuangan terlihat dari jumlah nasabah BSI telah mencapai 21 juta lebih.

Dok Ist)

OJK Sebut Ekonomi Syariah Miliki Potensi Pangsa Pasar Sangat Besar di Indonesia (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, ekonomi syariah memiliki potensi pangsa pasar di Indonesia sangat besar dengan populasi Muslim sekitar 245,9 juta. 

Hal tersebut dilihat dari indeks literasi keuangan syariah mengalami pertumbuhan pesat mencapai 39,11 persen pada tahun lalu, sedangkan pada 2022 sebesar 9,14 persen. Di sisi lain, inklusi keuangan syariah relatif stagnan dari 12,12 persen pada 2022 dan 12,88 persen pada 2024.

Hal tersebut diungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi di ajang Puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) Award. 

Secara bersamaan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyabet tiga penghargaan di acara tersebut. Di antaranya juara 1 sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Literasi Teraktif, juara 1 PUJK Literasi Termasif, dan peringkat 3 PUJK Inklusi Tertinggi. 

Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi mengatakan, diraihnya penghargaan ini tak terlepas dari konsistensi dan upaya masif perseroan untuk mendorong kemajuan aspek ekonomi syariah nasional. Adapun, dalam memacu literasi dan inklusi keuangan syariah, BSI menyadari pentingnya sosialisasi dan edukasi yang tepat, juga produk layanan yang inovatif melalui digitalisasi. 

Harapannya masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan syariah dengan optimal. Keberhasilan atas konsistensi BSI dalam memacu literasi dan inklusi keuangan terlihat dari jumlah nasabah BSI telah mencapai 21 juta lebih dengan target pertumbuhan 2 juta-3 juta nasabah per tahun. 

Perseroan pun mencatat shifting transaksi e-channel yang mencapai 98,03 persen per akhir Desember 2024, sedangkan sisanya masih menggunakan layanan di cabang. Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta transaksi dengan volume sebesar Rp956 triliun pada akhir 2024 lalu.

“Kami menyadari literasi mendorong masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang bijak dan tentunya sesuai prinsip syariah. Kami akan terus meningkatkan literasi keuangan syariah karena produk dan layanan perbankan ini terus berkembang. Di sisi lain, BSI juga menyiapkan solusi keuangan komprehensif yang memenuhi kebutuhan finansial, sosial dan spiritual sehingga literasi dan inklusi ini akan tumbuh selaras,” ujarnya.

Lebih lanjut, OJK pun terus mendorong agar pelaku jasa keuangan syariah terus berinovasi mengembangkan produk layanan. “Kita bersama mencari cara-cara yang bisa menjangkau masyarakat yang sebetulnya hanya mau dengan syariah. Ini tugas Bapak Ibu semua bagaimana menjangkau saudara-saudara kita yang inginnya hanya buka syariah tapi mungkin secara akses kurang mendapat akses," kata Friderica.

Seperti diketahui, penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Indonesia tumbuh 9,9 persen secara tahunan hingga 2024 menjadi Rp643,55 triliun. Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp753,6 triliun tumbuh sekitar 10 persen secara tahunan di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berkisar 4 persen-5 persen.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |