Menperin Beberkan Dampak Ngeri Tarif Trump: Banjir Impor-Gerus Lapangan Kerja

6 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita buka-bukaan dampak kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap manufaktur dalam negeri. AS mengenakan tarif 32% terhadap Indonesia, meskipun penerapannya ditunda.

Menurut Agus, dampak pertama yang akan dirasakan adalah terganggunya rantai pasok global yang berkaitan dengan kesediaan bahan baku. Kedua, volume ekspor produk manufaktur Indonesia juga bisa berkurang.

"Tentu yang pertama adalah terganggunya rantai pasok global terhadap kesediaan bahan baku. Kemudian yang kedua, penurunan daya saing dan volume ekspor Indonesia," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak yang ketiga, ancaman banjir impor dari negara-negara yang terkena tarif resiprokal. Keempat, pengurangan tenaga kerja hingga pergeseran pasar ekspor.

"Yang ketiga, ancaman banjir produk impor dari negara lain yang terdampak. Yang keempat, ancaman pengurangan tenaga kerja dan juga pergeseran pasar ekspor," imbuhnya.

Agus menyatakan, kebijakan yang diterapkan Trump berkontribusi besar atas meningkatkatnya ketidakpastian global. Ia terus memantau kemungkinan munculnya aturan baru setiap pagi.

"Kita harus selalu cermati setiap bangun pagi, kita harus cermati apakah ada kebijakan baru yang muncul atau yang dititipkan oleh pemerintah Trump, dan ini yang menyebabkan uncertainty yang sangat tinggi," tutur Agus.

Indonesia sudah mengirimkan tim yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS. Tim tersebut akan memegang prinsip negosiasi yang saling menguntungkan, mengutamakan kepentingan nasional, serta menghindari langkah-langkah retaliasi yang justru dapat merugikan Indonesia

"Dengan tetap mengedepankan atau memperhatikan hal-hal yang dasar, seperti job creation, juga pertumbuhan ekonomi, sustainable development, strong macroeconomy, dan juga healthy state budget," tuturnya.

Strategi lain menghadapi tarif Trump adalah memperluas potensi pasar ekspor dengan melakukan diversifikasi produk industri manufaktur

"Dan strategi yang lainnya adalah memperluas pasar global sekaligus memperkuat pasar dalam negeri. Jadi, pasar dalam negeri ini sangat-sangat penting karena 70-80 persen output dari manufaktur kita diserap di dalam negeri," beber Agus.

Indonesia juga memperkuat kerja sama dengan mitra dagang tradisional seperti China, Negara-negara Asia Tenggara, Negara-negara Asia Timur hingga Uni Eropa. Pemerintah juga akan menyelesaikan perjanjian perdagangan seperti IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement).

"Karena ini membuka peluang dari produk-produk tekstil, produk-produk alas kaki, dan lain sebagainya untuk masuk ke pasar negara-negara di Eropa, negara-negara EU member," tutupnya.

(ily/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |