Masih Kemurahan, Begini Peluang Harga Saham BSI ke Depan

2 hours ago 1

Jakarta -

Harga saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan kode saham BRIS dinilai masih berpeluang menguat. Harganya yang berada di level Rp 2.720 per lembar saham pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4) dinilai masih kemurahan.

Hal itu dikatakan Pengamat Perbankan Moch Amin Nurdin. Harga saham BRIS diproyeksikan bisa menembus level harga Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per lembar saham.

"Saya setuju, iya (harga saat ini masih kemurahan). Bisa tembus di angka Rp 3.000 sampai Rp 4.000," kata Amin kepada detikcom, Selasa (22/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amin menyebut salah satu potensi pendorong kenaikan saham BRIS adalah karena melihat prospek yang bagus, terlebih dengan adanya pengembangan bisnis perseroan yang kini menjalankan layanan bank emas atau bullion bank.

"Bank emas ini kan sedang lagi heboh dan harga emas juga cenderung naik akhir-akhir ini dan ini juga berpengaruh karena gejolak global. Ini pasti akan membawa dampak yang positif buat harga saham BSI," ucap Amin.

Sebagai informasi, harga saham BRIS sepanjang 2025 atau year to date (ytd) terkoreksi sekitar 3,66%. Angka itu cenderung lebih kecil dibandingkan penurunan saham-saham yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Sampai 31 Maret 2025, angka pembelian emas BSI sudah tumbuh hingga 357% atau naik 174,84 kg secara tahunan. Sebagai gambaran pada semester I-2024 total penjualan emas BSI masih berkisar 48,92 kg, sedangkan pada semester I-2025 sudah mencapai 223,76 kg.

Kondisi ini juga berlaku untuk saldo emas BSI, di mana per 31 Maret 2025 naik hingga 118% atau bertambah 335.97 kg jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika secara nominal rupiah, jumlah saldo emas BSI ini tercatat naik hingga 237%.

"Kalau kita melihat disini pertumbuhan saldo emas digital, dari Maret tahun lalu ke Maret tahun ini itu naiknya 237%, Rp 793 miliar kenaikannya," kata Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Selasa (15/4).

Lebih rinci dijelaskan, total penjualan emas BSI pada Februari 2025 mencapai 63,77 kg dan pada Maret 2025 sebesar 125,98 kg. Padahal jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, total penjualan emas perseroan pada Februari 2024 di angka 15,24 kg dan Maret 2024 sebesar 17,20 kg.

Begitu juga dengan posisi saldo emas BSI yang naik sangat pesat sejak menjadi penyelenggara bank emas, di mana per Maret 2025 ini perseroan sudah menyimpan 621,12 kg. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di angka 285,15 kg.

"Posisi saldo emasnya terus meningkat. Akumulasi dari tahun ke tahun, maka di akhir Maret itu akumulasinya sudah 621 kg. Kemudian totalnya tadi saya sampaikan bahwa dari YoY tumbuhnya Rp 793 miliar," papar Bob.

(aid/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |