Trump Sebut Dapat Akses Tembaga RI, Bos Freeport Bilang Begini

12 hours ago 3

Jakarta -

Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas merespons langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memangkas tarif Indonesia dari 32% menjadi 19%. Ia mengatakan bahwa kesepakatan yang dihasilkan ini merupakan langkah yang baik.

"19% itu sudah pasti lebih bagus dari 32%, tapi kan ini masih belum final. Ini bisa turun lagi," katanya saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (16/7/2025).

Tony mengatakan, pihaknya menyerahkan keseluruhan kepada pemerintah. Ia mengaku belum mengetahui detail terkait kesepakatan tersebut. Ia mengatakan pihaknya hanya bisa mendukung dan berharap negosiasi dapat berjalan lancar serta tarif yang dikenakan dapat sekecil mungkin.

"Soal tarif antara pemerintah dengan pemerintah, kita cuma support aja. Saya dari Kadin support supaya negosiasi itu berjalan dengan lancar dan dengan tarif yang serendah mungkin," katanya.

Terkait kesepakatan tarif, Trump juga menyebutkan AS berhasil mendapatkan akses penuh atas semua hal di Indonesia. Termasuk berbagai sumber daya alam seperti tembaga tanpa harus dikenakan tarif yang menurut Trump merupakan bagian paling penting dari kesepakatan tersebut.

Tony mengatakan bahwa ranah tersebut ada di pemerintahan. Pihaknya sebagai perusahaan hanya berusaha agar tembaga yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berkelanjutan dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kalau itu kan bukan ke kami tapi ke pemerintah. Kami sebagai perusahaan tentu kan produksi copeer kita dengan cara yang aman dan berkelanjutan dan menyediakan bahan baku buat ekosistem di dalam negeri utamanya," katanya"

Ia pun menyebutkan bahwa PTFI kini telah masuk tahap hilirisasi penuh di mana produksi katoda tembaga 99,99% dari smelter baru di Gresik akan dimulai minggu depan. Adapun target produksi mencapai 441 ribu ton pada akhir tahun.

"Rencananya minggu depan produksi pertama dari smelter baru. Tahun ini rencana total 441 ribu ton katoda tembaga kan diproduksi dalam negeri," katanya.

Tony juga merespon terkait penerapan tarif impor untuk komoditas tembaga hingga 50% yang akan diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai 1 Agustus mendatang. Menurutnya, penerapan tarid tersebut tidak akan berdampak. Pasalnya selama ini pihaknya tidak mengirimkan tembaga ke AS, melainkan ke China.

"Kami kan selama ini ga jual ke Amerika, sebagian besar ke Cina," katanya.

Saksikan Live DetikSore :

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |