Untara Hadi adalah pengemudi taksi Gamya itu berhasil mencatatkan nilai asetnya hingga Rp500 juta dari modal Rp50 juta.
Mantan Supir Taksi yang Sukses Investasi Saham, Bukukan Nilai Aset Rp500 Juta. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Untara Hadi adalah seorang mantan supir taksi yang sukses berinvestasi saham. Mantan pengemudi taksi Gamya itu berhasil mencatatkan nilai asetnya hingga Rp500 juta dari modal Rp50 juta.
Karena kisah sukses investasinya ini, Untara Hadi menerima penghargaan MOST Award 2016. Sebenarnya Hadi mulai mengenal investasi sejak 2001, namun saat itu dia hanya memiliki reksa dana pendapatan tetap.
Seperti apa perjalanan investasi Untara Hadi? Melansir Ajaib dan Majalah SWA (19/12), berikut kisah Untara Hadi, mantan supir taksi yang sukses berinvestasi saham.
Sebelum akhirnya menjadi supir taksi Gamya, Hadi bekerja sebagai penyelia di sebuah perusahaan sejak 1995-2001 dengan gaji Rp1,2 juta per bulan. Dia memutuskan untuk mencari peluang investasi lain karena pertumbuhan reksa dana terbilang moderat.
Pilihannya jatuh pada investasi saham. Pada 2003 Hadi menarik deposito dan reksa dananya untuk dijadikan modal investasi saham. Saham yang pertama kali dibelinya adalah saham PT Timah Tbk (TINS).
Awalnya dia membeli 3.000 lembar, yang kemudian bertambah menjadi 30.000 lembar dengan pembelian bertahap. Dari menyimpan saham TINS selama bertahun-tahun, tepatnya 2003-2008, Hadi mengantongi keuntungan Rp300 juta.
Keuntungan investasinya itu mendorongnya untuk menambah aset di Bursa Efek Indonesia. Untara Hadi juga pernah memiliki rekening efek di beberapa sekuritas di Indonesia. Saham pilihan yang pernah dikoleksinya pun cukup impresif.
Mulai dari saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), dan sebagainya.
Meskipun mendapatkan banyak keuntungan dari investasi saham, Hadi tak lantas menghabiskan uangnya untuk dibelanjakan. Dia justru memutar keuntungannya untuk sebagai modal untuk diinvestasikan kembali.
Secara rutin Hadi juga mengubah aset di portofolionya, mengikuti performa emiten dan kondisi pasar. Selama berinvestasi, Hadi memiliki puluhan saham yang mayoritasnya adalah konstituen indeks LQ45 pada masanya.
Berkat ketekunannya memutar keuntungan itu, pada 2016 Hadi bisa mencatatkan aset di portofolionya dengan nilai Rp500 juta. Pencapaian yang cukup memuaskan untuk investor pasar modal.
Dia bisa mendapatkan puluhan juta rupiah setiap tahunnya dari aset-asetnya di portofolio.
Itulah cerita mantan supir yang sukses investasi saham dan membukukan keuntungan ratusan juta rupiah.
(Nadya Kurnia)