Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kontraksi pada konsumsi pemerintah sebesar 1,38 persen pada Kuartal I-2025 secara year-on-year (yoy).
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025. Foto: Anggie Ariesta/iNews Media Group.
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kontraksi pada konsumsi pemerintah sebesar 1,38 persen pada Kuartal I-2025 secara year-on-year (yoy).
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan kontraksi tersebut lantaran ada normalisasi belanja pemerintah, berbeda dengan Kuartal I tahun sebelumnya yang terdapat belanja besar terkait Pemilu.
"Berdasarkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif, kecuali konsumsi pemerintah," ujar Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS, Senin (5/5/2025).
Terkait hal ini, Amalia menjelaskan terkait efek efisiensi anggaran pada pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan, efisiensi atau realokasi anggaran membuat belanja tidak terjadi pada kuartal I-2025, namun akan tetap terealisasi.
"Tentunya nanti ada realokasi anggaran yang dampaknya kelihatannya akan direalisasikan pada kuartal II-2025 dan seterusnya, karena kuartal I-2025 masih ada proses administrasi untuk direalokasi menjadi kegiatan pemerintah atau kegiatan ekonomi lainnya," ujar Amalia.
Lebih rinci, Amalia memaparkan kontribusi masing-masing komponen pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2025 yang tercatat sebesar 4,87 persen (yoy).
Konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 2,61 persen dan tumbuh 4,89 persen, didorong oleh momen liburan, Ramadan, serta Lebaran.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi berkontribusi 0,65 persen dengan pertumbuhan melambat sebesar 2,12 persen. Net-ekspor memberikan kontribusi 0,83 persen, dan komponen lainnya sebesar 0,86 persen.
Sementara itu, konsumsi pemerintah memberikan kontribusi negatif sebesar -0,08 persen.
Secara distribusi terhadap PDB, konsumsi rumah tangga mendominasi dengan 54,53 persen, diikuti oleh PMTB sebesar 28,03 persen, ekspor 22,3 persen (tumbuh paling tinggi sebesar 6,78 persen), impor -19,74 persen (tumbuh 3,96 persen), konsumsi LNPRT 1,39 persen (tumbuh 3,07 persen), dan konsumsi pemerintah 5,88 persen (kontraksi 1,38 persen).
Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia pada Kuartal I-2025 tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,11 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.