Ella Rizki Maftuha adalah CEO PT Nira Lestari Internasional, produsen gula kelapa di Kabupaten Magelang yang telah ekspor ke mancanegara.
Kisah Suskes Pengusaha Gula Kelapa, Berdayakan Puluhan Wanita Tani Desa untuk Ekspor. (Foto: YouTube/RCTI)
IDXChannel—Kisah sukses pengusaha gula dan kelapa Ella Rizki Farihatul Maftuha pernah diangkat oleh RCTI pada bulan Ramadan kemarin. Dia adalah CEO PT Nira Lestari Internasional, produsen gula kelapa yang telah ekspor ke mancanegara.
Ella saat ini juga masih mengejar pendidikan doktoral kimia di Universitas Gadjah Mada. Mulanya, Ella terinspirasi untuk merintis usaha pengolahan kelapa karena daerah tempat tinggalnya, yakni Kecamatan Candimulyo, Magelang, memiliki potensi yang besar.
“Ada sekitar 480 hektare perkebunan kelapa di sini. Setelah itu saya belajar digital marketing, karena prospek hasil olahan kelapa bagus untuk diekspor,” tuturnya dalam siaran Seputar iNews RCTI.
Usaha yang didirikan Ella ini memproduksi gula kelapa, madu kelapa, minyak kelapa, dan produk olahan kelapa lainnya. Namun proses pendirian usaha ini tentu saja tidak mudah, karena petani sekitar tidak terbiasa memproduksi kelapa dengan standar internasional.
Dulu sebelum akhirnya Ella berhasil membantu pendirian Kelompok Wanita Tani Nira Lestari, para ibu di desanya lebih banyak bekerja di kota. Padahal, sumber daya kelapa sangat melimpah di desanya.
Inilah yang menjadi tantangan terberat bagi Ella untuk merintis usahanya. Dia membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk melatih para wanita petani dalam memproduksi kelapa hingga menjadi produk olahan yang aman dikonsumsi berstandar internasional.
Dulu, karena tidak banyak petani yang mau bekerja sama dengan Ella, dia hanya mampu memproduksi 200 kilo per bulan. Tadinya hanya ada lima petani yang mau bekerja sama. Namun kini sudah ada 94 petani di desa yang telah diberdayakan untuk ikut dalam usaha ini.
Dengan penambahan petani itu, Nira Lestari dapat meningkatkan kapasitas produksinya hingga dua ton per bulan. Adapun beragam hasil produksinya telah diekspor ke Korea Selatan, Belanda, dan Malasyia.
Dia juga telah membuka cabang perusahaan di Malaysia untuk memperluas pemasaran. Hasil usaha sebagian Ella alihkan untuk dijadikan program CSR. Nira Lestari membagi CSR ke tiga program.
“CSR kita bagi menjadi tiga. Untuk beasiswa anak petani, makan dan protein gratis untuk warga desa, dan layanan kesehatan gratis untuk warga desa,” lanjut Ella.
Adapun bagi hasil usaha dibagi secara merata berdasarkan asas koperasi. Ada tiga unit lembaga yang dikelola Ella saat ini, yakni KWT Nira Lestari untuk wadah perkumpulan para wanita petani, lalu Koperasi Nira Lestari Makmur, dan PT Nira Lestari Internasional untuk urusan ekspor dan berhubungan dengan buyer.
Itulah kisah sukses pengusaha gula di Magelang.
(Nadya Kurnia)