Kisah Sukses Liem Sioe Liong, Pendiri Salim Group yang Dulunya Bandar Cengkeh

1 month ago 17

Liem Sioe Liong atau Sudono Salim adalah pendiri konglomerasi Salim Group, yang membawahi banyak perusahaan ternama di bawahnya, di antaranya Indofood.

 Istimewa)

Kisah Sukses Liem Sioe Liong, Pendiri Salim Group yang Dulunya Bandar Cengkeh. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Kisah sukses Liem Sioe Liong atau Sudono Salim, menarik untuk diulas. Dia adalah pendiri konglomerasi Salim Group, yang membawahi banyak perusahaan ternama di bawahnya, di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). 

Sudono Salim terlahir dari keluarga petani di Fujian, China, pada 1916. Melansir Diplomat Success Challenge (20/12), pada usia 15 tahun dia putus sekolah dan akhirnya membantu orang tuanya berjualan mie. 

Pada usia 20-an, Sudono merantau ke Hindia Belanda dengan kapal, menyusul sang kakak yang lebih dulu tiba di Hindia Belanda. Begitu tiba di Kudus, Sudono bekerja sebagai karyawan di pabrik kerupuk dan tahu. 

Namun dia beralih profesi menjadi pebisnis cengkeh, lalu berhasil menjadi bandar cengkeh terbesar di Kudus saat usianya masih 25 tahun. Berkat bantuan modal dari mertuanya, bisnisnya pun berkembang pesat. 

Saat itu, bisnis cengkeh adalah mata pencaharian utamanya selain bisnis tekstil yang juga dilakoninya dengan mengimpor dari Shanghai. Namun pada 1940-an, tentara Jepang mulai masuk ke Indonesia, akibatnya bisnisnya pun menurun. 

Pada 1945, Sudono kembali beralih profesi, kali ini menjadi penyedia logistik, senjata, dan obat-obatan untuk tentara Indonesia saat melawan Belanda. Dari situ, dia mengenal Sulardi, sepupu Presiden Soeharto yang kala itu bertugas sebagai perwira logistik. 

Usai perang Sudono pindah ke Jakarta dan mengembangkan bisnis-bisnis baru. Salah satunya usaha penyaluran kredit bersama Mochtar Riady yang bernama Central Bank Asia, yang kemudian berubah nama menjadi Bank Central Asia di 1960. 

Melansir iNews (20/12), Sudono kemudian mendirikan perusahaan tepung terigu bersama Djuhar Sutanto, Sudwikatmono, dan Ibrahim Risjad, yakni PT Bogasari Flour Mills. Lini bisnisnya tak berhenti di situ. 

Pada 1985, dia mendirikan perusahaan semen yang kelak dikonsolidasikan dalam PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) bersama ketiga rekannya itu. Lalu pada 1990 dia mendirikan Indofood, yang memproduksi mie instan paling populer dan menjadi kebanggan masyarakat Indonesia saat ini, yakni Indomie. 

Selain itu, Sudono Salim juga masuk ke bisnis properti melalui PT Metropolitan Development bersama Ciputra. Namun bisnisnya tumbang seiring kejatuhana Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto. 

Meskipun begitu, bisnisnya lantas diteruskan oleh anak-anaknya dan saat ini Salim Group telah berkembang begitu pesat dengan anak usaha di beragam sektor. Beberapa sektor industri yang kini dimasuki Salim Group antara lain: 

  • Properti 
  • Asuransi
  • Media dan penyiaran
  • Perkebunan kelapa sawit
  • Makanan dan minuman 
  • Ritel, dan sebagainya

Itulah kisah sukses Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim yang memulai usaha dengan cengkeh. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |