PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus fokus memperkuat kualitas dana pihak ketiga (DPK) demi menjaga resiliensi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Seorang teller BSI (BRIS) sedang melayani nasabah (ilustrasi). (Foto: Arsip)
IDXChannel – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus fokus memperkuat kualitas dana pihak ketiga (DPK) demi menjaga resiliensi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Upaya itu dilakukan melalui pelayanan inovatif dan inklusif.
Sepanjang 2024, BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46 persen menjadi Rp327,45 triliun. "Pencapaian ini ditopang oleh dana murah (CASA) yang mencapai rasio 60,12 persen dari total DPK," kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, di Jakarta, Minggu (23/2/2025)
Sepanjang 2024, CASA BSI mencapai Rp196,87 triliun. Angka itu naik 10,65 persen yoy.
Hery mencatat, DPK BSI yang berasal dari produk-produk tabungan mencapai Rp140,53 triliun, disusul deposito Rp130,58 triliun, dan giro Rp56,34 triliun. "Pengelolaan DPK yang tepat memberikan dampak positif pada penurunan beban bagi hasil," ujarnya.
Menurut Hery, BSI ke depan terus memperkokoh komposisi dana murah melalui berbagai inovasi dengan produk dan layanan yang kian inklusif. Dia pun merasa optimistis hal ini akan terus berlanjut karena market ekonomi syariah di Indonesia masih sangat besar.
"Kami harus terus berinovasi untuk menghadirkan layanan dan pilihan produk yang inklusif bagi seluruh masyarakat," katanya.
Dibandingkan industri nasional maupun syariah, Pada November 2024, BSI berada di posisi 5 bank terbesar di Indonesia pada komposisi tabungan. Total tabungan mencapai Rp140,53 triliun. Capaian itu tumbuh sebesar 12,67 persen yoy.