Ini Alasan Jerman Simpan 1.200 Ton Emas di AS, Kini Mau Dipulangkan

2 days ago 9

Pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan untuk menarik seluruh cadangan emas miliknya di Amerika Serikat (AS).

 Bundesbank)

Pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan untuk menarik seluruh cadangan emas miliknya di Amerika Serikat (AS). (Foto: Bundesbank)

IDXChannel - Pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan untuk menarik seluruh cadangan emas miliknya di Amerika Serikat (AS). Rencana itu menyusul ketegangan antara AS dengan negara-negara Uni Eropa, termasuk Jerman.

Dikutip dari The Telegraph, Sabtu (12/4/2025), jumlah cadangan emas milik bank sentral Jerman, Bundesbank di AS mencapai 1.200 ton senilai USD113 miliar, setara Rp1.850 triliun. Emas tersebut disimpan di Federal Reserve Bank di New York.

Keinginan untuk memulangkan cadangan emas menjadi topik pembahasan para pejabat Jerman usai Presiden Donald Trump membuat kebijakan tarif impor tambahan. Kendati demikian, upaya repatriasi ini bukan yang pertama kali dilakukan karena pada 2017, Jerman menarik 374 ton emas dari Paris dan 300 ton dari New York ke Frankfurt.

Pertanyaan pun muncul mengapa Jerman menyimpan cadangan emasnya di luar Jerman seperti New York dan Paris? Dikutip dari situs Bundesbank, Jerman adalah negara yang memiliki cadangan emas terbesar kedua di dunia setelah AS. Cadangan emas milik Jerman mencapai 3.351 ton.

Jerman tidak hanya menyimpan emas tersebut di Frankfurt, tapi juga di Federal Reserve New York (AS), Bank of England London (Inggris), dan Banque de France (Paris). Sebagian besar emas itu diperoleh saat perdagangan global masih menggunakan standar emas, sehingga pengumpulan emas terjadi secara alami di pusat-pusat keuangan global.

Setelah Perang Dunia ke-2, Jerman tak memiliki cadangan emas. Pada 1952, Jerman bergabung dalam Bretton Woods dan mulai kembali mendapatkan emas sebagai hasil perdagangan dan pembayaran multilateral di Eropa.

Emas-emas ini kemudian dikirim ke Bundesbank. Sementara emas lainnya yang diperoleh ditinggalkan di lokasi asalnya seperti New York dan London. Saat itu, proses pengangkutan emas dalam jumlah besar sangat sulit, baik dari sisi biaya maupun keamanan. 

Oleh karena itu, Jerman tetap menyimpan sebagian emasnya di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk memudahkan transaksi di pasar internasional. Saat sistem Bretton Woods pada 1973 dihapus dan emas tak lagi menjadi jaminan mata uang, Jerman menggunakan emasnya untuk pencetakan koin dan sebagian disumbangkan ke bank sentral Eropa.

Pada 2010, masyarakat Jerman meminta agar Bundesbank segera memulangkan cadangan emasnya di luar negeri. Pada 2013, bank sentral terus memulangkan emas-emas itu secara bertahap sebagai upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik.

Kini, ketidakpastian akibat beleid tarif kembali memicu diskursus publik untuk merepatriasi emas di luar negeri. Mayoritas cadangan emas Jerman sudah disimpan di Bundesbank, namun lebih dari 30 persen masih berada di New York. Adapun emas Jerman di London dan Paris saat ini tak terlalu banyak.

Rinciannya, 1.619 ton emas berada di Frankfurt, 1.236 ton berada di New York, dan London dan Paris masing-masing 432 ton dan 91 ton.

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |