Investor bersiap menghadapi pembukaan kembali Bursa Efek Indonesia pada Selasa (8/4/2025) setelah libur panjang Lebaran.
IHSG Dibuka Besok, Pasar Diterpa Gejolak Tarif Trump. (Foto: Freepik)
IDXChannel - Investor bersiap menghadapi pembukaan kembali Bursa Efek Indonesia pada Selasa (8/4/2025) setelah libur panjang Lebaran. Namun, sentimen pasar masih dibayangi ketidakpastian global akibat kebijakan tarif balasan (reciprocal tariff) Amerika Serikat (AS) yang memicu gejolak di berbagai bursa dunia.
Kekhawatiran terhadap perang dagang global semakin meningkat setelah kebijakan tarif AS memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham Asia pada Senin (7/4/2025). Hingga Senin siang, Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 7,68 persen, sementara Hang Seng Hong Kong anjlok 13,43 persen, CSI 300 China turun 7,05 persen, dan KOSPI Korea Selatan melemah 5,57 persen.
Tekanan jual yang masif ini bahkan memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) kontrak berjangka (futures) Nikkei 225 di Bursa Jepang pada Senin pagi. Sistem circuit breaker—mekanisme penghentian sementara perdagangan—aktif ketika kontrak berjangka Nikkei 225 bergerak naik atau turun lebih dari 8 persen.
Penghentian terjadi pada pukul 08.45 waktu Tokyo atau 06.45 waktu Jakarta dan berlangsung selama 10 menit sebelum perdagangan kembali dibuka.
Di pasar global, kontrak berjangka indeks saham AS (Wall Street futures) juga mengalami penurunan tajam.
Kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif semakin mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) bisa memangkas suku bunga lebih cepat, bahkan secepatnya pada Mei.
Gejolak pasar semakin parah setelah Gedung Putih menunjukkan sikap keras terhadap kebijakan tarifnya. Sementara itu, China menegaskan bahwa reaksi pasar mencerminkan respons terhadap langkah balasan mereka. Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan China hingga defisit perdagangan AS terselesaikan.
Investor sebelumnya berharap bahwa anjloknya nilai pasar hingga triliunan dolar AS serta dampak besar terhadap ekonomi akan membuat Trump mempertimbangkan kembali kebijakan perdagangannya.
Namun, harapan itu tampaknya pupus setelah Trump pada Minggu (6/4/2025) menyatakan bahwa terkadang pasar perlu melalui "pengobatan" untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
"Saya tidak ingin ada yang turun, tapi terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu," kata Trump kepada wartawan di dalam Air Force One, merujuk pada dampak ekonomi dari kebijakan tarifnya yang luas.
Dampak ke IHSG
Gejolak pasar global ini berpotensi berdampak signifikan pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat perdagangan di BEI dibuka kembali.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pasar saham Indonesia akan mengalami volatilitas tinggi dan cenderung melemah akibat dampak kebijakan tarif AS.
"Pasar saham Indonesia bakal volatile dan condong bergerak melemah. Saya perkirakan support 6.000 akan dites kembali, sementara target penurunan IHSG berada di bawah itu," ujarnya kepada IDXChannel.com, Senin (7/4/2025).
Ia menekankan bahwa investor perlu mencermati respons setiap negara terhadap tarif Trump, mengingat tenggat waktu untuk menanggapi kebijakan tersebut sangat singkat, yakni hingga 9 April 2025.
"Kita perlu lebih concern terhadap apa yang akan dilakukan dari setiap negara, berhubung tenggat waktu untuk merespons terhadap tarif Trump amat singkat, yaitu pada 9 [April]. Beberapa negara sudah melakukan negosiasi, dan beberapa negara seperti China melakukan tarif balasan," kata Yeoh.
Dalam proyeksi Yeoh, IHSG diperkirakan akan kembali menguji level 6.000 dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat IHSG akan menguji 6.000 kembali, yang saya proyeksikan akan tertembus dan menuju 5.800," tuturnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.