Harga Pulp Naik Secara Global, Begini Prospek Saham Produsen Kertas Sinarmas (INKP)

3 months ago 42

Emiten produsen kertas milik raksasa Sinarmas Group, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), menjadi perhatian analis di tengah pemulihan harga pulp global.

 MNC Media)

Harga Pulp Naik Secara Global, Begini Prospek Saham Produsen Kertas Sinarmas (INKP). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten produsen kertas milik raksasa Sinarmas Group, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), menjadi perhatian analis di tengah pemulihan harga pulp alias bubur kertas di tingkat global.

Harga pengapalan bubur kraft kayu keras yang diputihkan (BHK) pulp pada November 2024 meningkat sebesar 3,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

RHB Sekuritas Indonesia dalam risetnya mencatat faktor ini disebabkan tingginya permintaan dari China menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

“Kami memperkirakan harga pulp BHK pada kuartal pertama 2025 akan mencapai USD560 per ton, sementara harga ekspor free-on-board dari Indonesia diprediksi berkisar USD520-540 per ton,” tulis RHB dalam riset bertajuk INKP: Prices Up On Seasonality, Lower China Output  yang diterbitkan pada Rabu (15/1/2025).

Prospek Industri Kertas

Dalam riset RHB, sektor kertas global dinilai tengah menghadapi perubahan signifikan. Penutupan pabrik Shandong Chenming di China, yang memproduksi sekitar 5 juta ton kertas dan kemasan, menjadi salah satu faktor penggerak utama pasar. 

Penurunan kapasitas ini dinilai membatasi pasokan global, memberikan ruang bagi peningkatan harga kertas dan pulp.

Namun, tantangan juga datang dari pembangunan fasilitas pulp terintegrasi di China. RHB mengamati dalam lima tahun ke depan, sekitar 4,5 juta ton fasilitas pulp baru akan dibangun untuk mendukung integrasi industri kertas di negara tersebut. 

“Hal ini diperkirakan menekan permintaan pasar pulp,” kata dia.

Selain itu, tambahan kapasitas global sebesar 7,2 juta ton, termasuk proyek besar seperti Suzano’s Cerrado (2,55 juta ton) dan APP OKI (3 juta ton), dapat memberikan tekanan pada harga pulp secara keseluruhan.

Pembangunan fasilitas di China disebut menghadapi kendala daya saing akibat tingginya biaya impor kayu pulp. Data RHB mencatat cash cost produksi pulp di China mencapai USD362-424 per ton.

“Jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang hanya USD225-270 per ton,” tutr riset RHB.

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |