Harga Minyak Naik akibat Gangguan Pasokan dan Spekulasi OPEC+

1 day ago 7

Harga minyak naik akibat gangguan pasokan dan spekulasi OPEC+ menunda peningkatan produksi, meski ancaman tarif baru dari Trump menambah ketidakpastian pasar.

 Freepik)

Harga Minyak Naik akibat Gangguan Pasokan dan Spekulasi OPEC+. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah menguat pada Rabu (19/2) di tengah pemangkasan pasokan, meski wacana tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membayangi pasar.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent meningkat 0,48 persen ke level USD76,13 per barel, sedangkan WTI terkerek 0,43 persen menjadi USD72,12 per barel.

Dengan ini, kedua kontrak minyak tersebut sudah menguat tiga hari berturut-turut.

Kenaikan harga terjadi seiring ketatnya pasokan setelah serangan drone Ukraina pada Senin menghantam pipa ekspor di Rusia, merusak stasiun pompa dan memangkas pengiriman dari jalur berkapasitas 1,3 juta barel per hari sebesar 380.000 barel per hari.

“Pada 17 Februari 2025, stasiun pompa Kropotkinskaya di Distrik Kavkazsky, Krasnodar Krai, diserang UAV. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka, tetapi fasilitas transportasi minyak mengalami kerusakan dan tidak dapat beroperasi,” ujar konsorsium pengelola pipa dalam pernyataan resminya, dikutip dari MT Newswires.

Cuaca dingin ekstrem di wilayah utara AS juga mengganggu pasokan. Otoritas Pipa Dakota Utara pada Selasa melaporkan produksi minyak di negara bagian tersebut turun hingga 150.000 barel per hari akibat suhu beku.

Selain itu, laporan Bloomberg menyebut OPEC+ tengah mempertimbangkan kembali rencana untuk mengembalikan 2,2 juta barel per hari pemangkasan produksi secara bertahap selama 18 bulan, dengan tambahan 122.000 barel per hari mulai April.

Namun, Menteri Energi Rusia Alexander Novak pada Selasa menegaskan bahwa jadwal tersebut belum mengalami perubahan.

Bloomberg juga melaporkan bahwa kelompok negara G7 sedang mempertimbangkan untuk memperketat batas harga ekspor minyak Rusia yang saat ini ditetapkan di USD 60 per barel.

“Harga minyak mentah terus menguat di tengah spekulasi bahwa OPEC+ mungkin menunda peningkatan produksi, serta ketidakpastian pasokan minyak Rusia akibat potensi pengetatan batas harga oleh G7,” kata Saxo Bank.

Di sisi lain, ancaman tarif baru dari Donald Trump menambah ketidakpastian permintaan. Pada Selasa, Trump mengatakan tengah mempertimbangkan tarif 25 persen atas impor mobil, semikonduktor, dan farmasi ke AS, yang bisa mulai berlaku pada 2 April.

Ancaman ini memperpanjang kebijakan proteksionisme AS, termasuk tarif 10 persen atas impor dari China serta tarif 25 persen atas impor dari Kanada dan Meksiko—dua mitra dagang terbesar AS—serta atas baja dan aluminium.

“Tarif yang dijanjikan Trump berpotensi mengganggu arus perdagangan global dan semakin menyulitkan proyeksi pasar, termasuk minyak,” ujar PVM Oil Associates. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |