Harga Minyak Dibayangi Volatilitas, WTI Berpotensi Uji Level USD69 per Barel

13 hours ago 3

Harga minyak mentah dunia tertekan sepanjang pekan lalu seiring kekhawatiran pasar atas dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).

 Freepik)

Harga Minyak Dibayangi Volatilitas, WTI Berpotensi Uji Level USD69 per Barel. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia tertekan sepanjang pekan lalu seiring kekhawatiran pasar atas dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap Kanada, Meksiko, dan China.

Ketidakpastian mengenai kelanjutan kebijakan pemangkasan produksi OPEC+ setelah Maret turut membayangi pergerakan harga.

Harga minyak Brent turun 0,46 persen pada Jumat (1/3) ke level USD73,08 per barel, menandai penurunan bulanan pertama sejak November 2024. Dalam sepekan, Brent melemah 1,04 persen dan terkoreksi 3,97 persen secara bulanan.

Harga minyak WTI juga terkoreksi 0,23 persen ke level USD69,96 per barel pada akhir pekan lalu. Sepanjang pekan, WTI turun 0,46 persen dan anjlok 5,16 persen dalam sebulan terakhir.

Menurut Trading Economics, ketegangan geopolitik turut membebani harga minyak setelah perselisihan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperburuk kekhawatiran terkait konflik Rusia-Ukraina.

Pengumuman Trump terkait tarif baru juga memicu kekhawatiran pelemahan permintaan global, di tengah rencana Irak melanjutkan ekspor minyak dari Kurdistan meskipun terdapat ketidakpastian pembayaran dengan perusahaan internasional.

Analis PVM Oil Associates menilai, harga minyak cenderung melemah jika negara-negara seperti Kanada, Meksiko, dan Iran mengikuti keinginan AS, serta jika Rusia mendapat kesepakatan damai atas Ukraina dan OPEC+ meningkatkan pasokan.

Namun, potensi penguatan tetap terbuka seiring pencabutan lisensi produksi Chevron di Venezuela oleh AS dan penurunan tak terduga stok minyak mentah AS

Pasar Pantau Sentimen Politik Global

Harga minyak mentah WTI diperkirakan bergerak dalam kisaran spekulatif USD68,95 hingga USD71,1 per barel pekan ini. Analis Daily Forex Robert Petrucci menilai, pergerakan harga minyak berpotensi dibayangi volatilitas, terutama akibat ketidakpastian politik global.

Petrucci menyebut prospek penyelesaian perang Rusia-Ukraina masih belum jelas, meski pasokan energi dari Rusia ke pasar global tetap berjalan melalui sejumlah pembeli alternatif.

Jika harga WTI diperdagangkan di bawah USD70 per barel pada awal pekan, peluang pelemahan lebih lanjut semakin terbuka dengan level support di kisaran USD69.

"Namun, target tersebut mungkin terlalu ambisius untuk awal pekan ini," ujar Petrucci, Minggu (2/3/2025).

Ia menambahkan, level resistance di atas USD70 berpotensi menjadi penghalang jika situasi geopolitik mereda.

Petrucci merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati sentimen investor besar terhadap dinamika politik global guna menentukan arah harga minyak dalam waktu dekat. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |