Harga Emas Terus Cetak Rekor, Saham Antam (ANTM) Bisa ke Rp2.500

2 hours ago 2

Setelah emas menyentuh ATH di level USD3.440 per troy ons (oz), Senin (21/4/2025), harga emas menembus USD4.500 per oz, Selasa (21/4/2025).

Dok Stocknow)

Harga Emas Terus Cetak Rekor, Saham Antam (ANTM) Bisa ke Rp2.500 (FOTO:Dok Stocknow)

IDXChannel – Harga emas diprediksi tetap kuat pada 2025, setelah terus mencetak all time high (ATH) sepanjang tahun. Tren ini diprediksi berlanjut, sehingga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam bisa menyentuh Rp2.500. 

Setelah emas menyentuh ATH di level USD3.440 per troy ons (oz), Senin (21/4/2025), harga emas menembus USD4.500 per oz, Selasa (21/4/2025). Sepanjang 2025, harga emas sudah melonjak 70 persen lebih. 

Dalam keterangan pers Snocknow, Selasa (23/4/2025), reli harga emas dipicu oleh kombinasi tekanan geopolitik di Timur Tengah dan Asia Timur, risiko resesi global, serta arah kebijakan moneter longgar dari bank sentral utama seperti The Federal Reserve.

Reli ini diprediksi terus berlanjut. Goldman Sachs memprediksi harga emas menyentuh USD3.700 per oz pada akhir 2025. Bahkan, emas bisa menyentuh USD4.500 per oz, jika resesi terjadi di Amerika Serikat (AS), kondisi yang mendorong orang memborong aset safe haven seperti emas. 

Ini menjadi kabar baik saham ANTM. Pada Selasa pekan ini, saham ANTM melonjak 4,78 persen ke level Rp2.190. 

“Emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai, terutama ketika volatilitas pasar meningkat. Kenaikan ini langsung menjadi katalis positif bagi saham ANTM,” ujar Pendiri Stocknow.id Hendra Wardana dalam risetnya Selasa.

Menurut Hendra, saham ANTM berpeluang menguat hingga Rp2.500 per saham jika tren bullish emas terus berlanjut. “Potensi cuan dari capital gain saja bisa mencapai 25 persen dari posisi saat ini, belum termasuk dividen,” kata dia.

Saham ANTM saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 2.090. Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) atas saham ANTM senilai Rp675 miliar, menjadikannya salah satu saham logam paling diburu sepanjang kuartal II-2025. 

Tahun ini, volume penjualan emas Antam ditargetkan naik menjadi 39–40 ton, seiring ekspansi ekspor ke Asia Selatan dan Timur Tengah serta meningkatnya permintaan domestik dari kelas menengah.

Jika rata-rata harga emas 2025 bertahan di kisaran USD3.500 per troy iz, pendapatan ANTM diperkirakan Rp75 triliun, naik dari Rp69,19 triliun pada 2024. Laba bersih juga diproyeksi meningkat ke Rp3–5 triliun, seiring efisiensi biaya, depresiasi rupiah, dan optimalisasi fasilitas pemurnian.

Dengan valuasi price to earnings ratio (PER) forward 2025 di kisaran 12–13 kali, saham ANTM masih dinilai atraktif dibanding rata-rata sektor logam global yang mencapai 16 kali. 

“Dengan dukungan struktur bisnis, prospek harga komoditas, dan kinerja keuangan yang membaik, ANTM pantas menjadi pilihan utama investor sektor emas,” ujar Hendra.

Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey menyebut emas sebagai tulang punggung utama pendapatan antam, sekaligus alasan kuat untuk merevisi naik target harga saham ANTM menjadi Rp2.300. 

Segmen emas menjadi penggerak utama pendapatan ANTM tahun 2024, dengan volume penjualan mencapai 1,4 juta oz atau tumbuh 67,5 persen secara tahunan. 

Kenaikan ini turut ditopang oleh rata-rata harga jual emas sebesar Rp 1,3 juta per gram, naik 31,5 persen seiring rekor harga emas global.

Panin Sekuritas menilai ruang untuk ekspansi margin ANTM masih terbuka lebar, terutama melalui peralihan pasokan emas dari impor ke domestik. Mulai 2025, perseroan akan mengandalkan pasokan emas dari Freeport Indonesia sebanyak 30 ton per tahun melalui skema off-take, tanpa beban premium pasar maupun PPh 22 impor. 

“Ini akan memperkuat struktur biaya dan meningkatkan margin,” tutur Andhika. Dengan prospek tersebut, Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM dan menaikkan target harga dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.300. Valuasi ini didasarkan pada kombinasi metode DCF (30 persen) dan EV/EBITDA (70 persen) dengan implikasi EV/EBITDA sebesar 8,6x untuk 2025.

“Faktor pendorong revisi target harga meliputi rekor harga emas global, peningkatan permintaan dari bank sentral seperti PBoC dan India, serta efisiensi biaya melalui pembelian emas dari Freeport yang menjadi game changer bagi struktur biaya Perseroan,” kata Andhika.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |