Harga Emas Cenderung Bergerak Stagnan, Ini Faktor-faktornya

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengungkapkan pergerakan harga emas dan atau logam mulia bergerak stagnan. Hal itu menyusul sedikit meredanya gejolak geopolitik di Timur Tengah karena Hamas menerima proposal gencatan senjata Presiden AS Donald Trump. 

“Untuk logam mulia kemungkinan besar masih akan stagnan, di level-level sekitar Rp2,15 juta sampai Rp2,21 juta per gram,” kata Ibrahim dalam keterangannya, dikutip Ahad (5/10/2025). 

Ia menerangkan, gejolak geopolitik di Timur Tengah terpantau sedikit mendingin dengan diterimanya proposal Trump oleh Hamas yang berisi 20 butir. Kemungkinan besar proposal tersebut akan membuat perdamaian di sekitar wilayah Timur Tengah, terutama jalur Gaza. 

“Ini pun juga dijamin oleh negara-negara muslim Arab bahwa tekanan yang diberikan oleh Trump diterima oleh Hamas, dan kemungkinan besar ini akan membuat perdamaian di Timur Tengah akan tercapai. Ini yang sedikit nanti menekan harga emas dunia,” jelasnya. 

Selain sentimen tersebut, Ibrahim juga mengungkapkan pergerakan harga emas yang cenderung stagnan dikarenakan faktor nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang mengalami penguatan usai sempat tertekan. 

“Kita melihat logam mulia sedikit tertahan, kenapa tertahan? Karena penguatan mata uang rupiah di minggu kemarin,” ujarnya. 

Ibrahim menyebut, penguatan rupiah yang terjadi pada pekan lalu terjadi bersamaan dengan penutupan Pemerintah Federal di AS. Penguatan Mata Uang Garuda terjadi setelah rupiah sempat mengalami anjlok ke level kisaran Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS. Sekarang rupiah diketahui berada di sekitar Rp16.500-an per dolar AS. 

“Semua (sempat) mengalami pelemahan yang cukup signifikan tetapi pada saat ditutup, ini (rupiah) mengalami penguatan. Sehingga logam mulia pun masih tetap stagnan karena penguatan mata uang rupiah,” jelasnya. 

Ibrahim memprediksi, harga emas dunia pada perdagangan Senin (6/10/2025) akan bergerak di level support 3.854,8 dolar AS per troy ons, kemudian level resisten di 3.916,5 dolar AS per troy ons. 

Sedangkan pada sepanjang pekan depan, kemungkinan besar harga emas dunia bergerak di level support 3.823,9 dolar AS per troy ons, untuk kemudian menuju level resisten di 3.955,17 dolar AS per troy ons. “Jadi, untuk mencapai level 4.000 dolar AS per troy ons kemungkinan sangat sulit sekali,” ujarnya. 

Sejalan dengan itu, Ibrahim memproyeksikan pergerakan dolar pada Senin akan ditransaksikan di level 97,4 dengan level resisten 97,9. Untuk sepanjang sepekan, diprediksi level support dolar AS di level 97, dengan level resisten di 98,5. 

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |