Ekonomi Vietnam Tumbuh 8,22 Persen di Kuartal III 2025, Tertinggi Sejak 2011

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pemerintah Vietnam pada Ahad (5/10/2025) menyatakan ekonominya tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 8,22 persen di kuartal ketiga, ketika tarif 20 persen untuk impor produk-produknya dari Amerika Serikat mulai berlaku. Pertumbuhan ini meningkat dari 7,96 persen pada kuartal kedua.

“Ini merupakan pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak 2011, tidak termasuk lonjakan pada 2022 akibat pemulihan pascapandemi Covid-19,” kata Menteri Keuangan Nguyen Van Thang dalam pernyataan resmi pemerintah, dikutip dari laman Reuters.

Total omzet perdagangan Vietnam, yang mencakup impor dan ekspor, melampaui 680 miliar dolar AS dalam sembilan bulan pertama tahun ini, naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Negara tersebut mencatat surplus perdagangan sebesar 16,8 miliar dolar AS pada periode yang sama, menurut pemerintah.

Rilis ekonomi pada Ahad tidak mencakup data perdagangan yang komprehensif, sebuah variabel kunci karena tarif impor AS sebesar 20 persen terhadap sebagian besar barang Vietnam yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump mulai berlaku pada 7 Agustus, di pertengahan kuartal tersebut. Kantor Statistik Nasional diperkirakan akan merilis serangkaian data ekonomi lengkap, termasuk angka perdagangan terperinci, pada Senin (6/10/2025).

Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan bulan lalu Vietnam menargetkan ekspor tumbuh lebih dari 12 persen tahun ini. Namun, laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memperingatkan bea masuk AS berisiko memangkas hingga seperlima dari ekspor Vietnam ke Amerika Serikat, menjadikannya negara yang paling terpukul di Asia Tenggara.

Vietnam akan melanjutkan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat, kata pemerintah dan kementerian perdagangannya. Kuartal ketiga juga ditandai dengan gangguan cuaca ekstrem, dengan delapan badai melanda negara tersebut, termasuk Topan Bualoi, yang menyebabkan kerusakan sekitar 16,5 triliun dong atau setara 625,5 juta dolar AS.

Selama sembilan bulan pertama tahun ini, produk domestik bruto (PDB) Vietnam tumbuh 7,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB sebesar 8,3–8,5 persen sepanjang tahun ini. Target itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 7,09 persen, serta di atas proyeksi Bank Dunia sebesar 6,6 persen dan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 6,5 persen.

Pemerintah menyebut pertumbuhan ekonomi tahun ini menghadapi tantangan dari tekanan eksternal dan reformasi domestik yang berjalan lambat. Pernyataan tersebut juga memperingatkan peningkatan risiko bencana alam yang diperkirakan akan semakin parah pada bulan-bulan terakhir 2025.

Harga konsumen naik 3,27 persen secara tahunan (year-on-year) pada periode Januari–September, dengan inflasi September tercatat 3,38 persen.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |