Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen, Ini Tanggapan Kadin

4 hours ago 1

Pahala N. Mansury tetap optimistis akan tren ekonomi ke depan.

iNews Media Group)

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen, Ini Tanggapan Kadin (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2025 sebesar 4,87 persen. Angka ini masih sedikit di bawah target yang ditetapkan, yakni 5 persen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Perdagangan dan Perjanjian Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pahala N. Mansury tetap optimistis akan tren ekonomi ke depan.

Bukan tanpa alasan, menurutnya, pemerintah Indonesia sendiri telah mencanangkan program deregulasi dan debirokratisasi yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kemudian hari.

"Kita tentunya masih cukup tetap optimistis ya. Pemerintah telah mencanangkan program deregulasi dan debirokratisasi yang kami harap bisa mendorong peningkatan investasi dan ekspor bersih ke depan," kata Pahala saat dijumpai di Menara Kadin, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Ia menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan pertumbuhan negara lain, capaian Indonesia masih relatif baik.

"Kita masih tetap cukup optimistis bahwa pertemuan kita juga di masa-masa mendatang ini, khususnya di tiga triwulan mendatang ini masih bisa lebih baik dibandingkan apa yang dicapai di triwulan pertama," katanya.

Pahala mengungkapkan, Kadin sendiri telah menggelar diskusi bertajuk "Optimalisasi CEPA dan Perjanjian Perdagangan Internasional Pasca-Liberation Day" guna memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan nilai global.

Ia menyatakan, Indonesia saat ini memiliki hampir 26 perjanjian perdagangan internasional, termasuk CEPA dengan berbagai negara. Menurutnya, optimalisasi pemanfaatan perjanjian-perjanjian ini sangat penting dilakukan.

"Kita harus memiliki mindset untuk menjadikan Indonesia bagian dari global supply chain atau rantai pasok produksi dunia," ujar Pahala.

Pahala menambahkan bahwa negara-negara lain yang telah menjalin perjanjian CEPA umumnya langsung memposisikan diri sebagai bagian penting dari sistem produksi negara mitra.

"Karena mengingat negara-negara lain yang juga memiliki perjanjian dagang khususnya dalam hal ini adalah CEPA, yang mereka lakukan pertama-tama adalah bagaimana mereka betul-betul bisa menjadi bagian daripada rantai pasok produksi dari masing-masing negara tersebut," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |