Saham ANTM hingga HRTA Berpesta, Tersengat Kenaikan Harga Emas

6 hours ago 1

Sejumlah saham produsen emas menguat signifikan pada Selasa (6/5/2025) seiring logam mulia acuannya kembali melesat.

 Freepik)

Saham ANTM hingga HRTA Berpesta, Tersengat Kenaikan Harga Emas. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham produsen emas menguat signifikan pada Selasa (6/5/2025) seiring logam mulia acuannya kembali melesat.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pukul 10.08 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memimpin kenaikan, yakni sebesar 6,47 persen, disusul PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang terkerek 6,25 persen.

Di bawah ANTM dan ARCI, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melejit 4,76 persen, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) tumbuh 4,24 persen, dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menghijau 4,76 persen.

Tidak hanya itu, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) ikut mendaki 3,74 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) 3,03 persen, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) 0,11 persen.

Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangan Senin (5/5/2025), seiring pelemahan dolar menjelang keputusan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan Rabu waktu setempat.

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup meningkat 2,88 persen menjadi USD3.334,19 per troy ons.

Ini menjadi hari penguatan kedua berturut-turut bagi emas, berbeda dengan pelemahan yang masih membayangi komoditas lain seperti sektor pertanian dan energi.

Melansir MT Newswires, Senin (5/5), Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan merilis keputusan terbarunya terkait suku bunga pada Rabu sore waktu AS, setelah menuntaskan pertemuan selama dua hari.

Meski alat pemantau CME Fedwatch memperkirakan peluang sebesar 98,2 persen bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga, bank sentral tetap menghadapi tekanan dari Presiden Trump untuk memangkas suku bunga, di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan tarifnya dapat mendorong inflasi.

"Untuk saat ini, emas diperdagangkan dengan level support di sekitar USD3.200 menjelang keputusan suku bunga The Fed," demikian kata Saxo Bank dalam catatannya.

"Setelah melonjak hampir seperempat sepanjang tahun ini, emas mulai kehilangan momentum, dengan posisi beli bersih (net long) dari hedge fund besar turun ke level terendah dalam setahun."

Selain ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed dan negosiasi tarif Presiden Trump, kekhawatiran geopolitik di Israel dan Ukraina juga turut menopang harga emas.

Analis Spartan Capital Securities Peter Cardillo menilai, meskipun emas mungkin terkonsolidasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang masih ada peluang mencapai level tertinggi baru.

Pelemahan dolar AS turut memberikan dukungan bagi komoditas yang dihargai dalam mata uang tersebut. Indeks dolar ICE tercatat turun 0,14 poin ke posisi 99,9.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bervariasi; imbal hasil obligasi dua tahun tercatat merosot 1,8 basis poin ke level 3,814 persen, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 5,3 basis poin menjadi 4,367 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |