Contoh Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal Edisi 18 April 2025 Singkat Penuh Hikmah

8 hours ago 1

JAKARTA, iNews.id - Khutbah Jumat akhir Bulan Syawal berikut ini bisa disampaikan ke jemaah sholat Jumat. Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah sholat Jumat. Karenanya, wajib bagi setiap jemaah untuk menyimak khutbah Jumat atau tidak berbicara maupun bermain gadget saat khatib sudah naik di mimbar.

Umat Islam kini berada di pengujung Bulan Syawal dan akan memasuki Bulan Dzulkaidah. Di pengujung bulan ke-10 dalam kalender Hijriah ini, umat Islam dituntut untuk terus menjaga ukhuwah Islamiyah dan basyariah. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan beragam suku dan agama. Keragaman tersebut harus terus dijaga dan dirawat agar semakin indah dan harmonis.

 Menjaga Ukhuwah Islamiyah

Baca Juga

Khutbah Jumat Bulan Syawal Menyentuh Hati Edisi 25 April 2025: Menjaga Ukhuwah Islamiyah

Berikut ini teks khutbah Jumat akhir Bulan Syawal yang menyentuh hati tentang menjaga ukhuwah Islamiyah yang ditulis Mayjen TNI (Pur) Dr H Ahmad Yani Basuki, Ketua Umum PP. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia dilansir dari laman istiqlal.

Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal

Khutbah I

Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Ketiga 18 April 2025, Merawat Amal Ibadah

Baca Juga

Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Ketiga 18 April 2025, Merawat Amal Ibadah

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dengan senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata'ala, marilah kita saling ingat-mengingatkan, saling tolong-menolong untuk bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata'ala . Yaitu dengan senantiasa berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan- larangan-Nya. Dengan demikian, insya Allah kita telah membuka jalan meraih kehidupan yangdiridhai-Nya, baik kehidupan dunia maupun kehidupan akherat kelak. 

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, baru saja kita lalui dengan meninggalkan suasana batiniah, serta kenangan religiusitas yang mendalam. Dan hari ini, kita masih berada dalam suasana Idul-Fitri, hari-hari yang bagi umat islam dan bangsa Indonesia pada umumnya, diwarnai kegiatan saling kunjung, saling sapa dan saling bermaafan untuk mempererat jalinan silaturrahmi. 

Juga kegiatan kebersamaan Halal-Bihalal guna memperkuat ukhuwah dan memperkokoh semangat kebangsaan kita. Sebagai kegiatan kebersamaan, halal bihalal bernilai penting dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berbhinneka tunggal ika. Negara yang kaya akan keberagaman. Keberagaman adalah kehendak dan karunia Allah subhanahu wata'ala, agar manusia dapat mengambil hikmah, pelajaran dan kemanfaatan darinya. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, Surat Al Hujurat ayat 13 :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. (QS. Al-Hujurāt [49]:13)

Seruan Allah subhanahu wata'ala dalam ayat ini tidak hanya ditujukan kepada sekelompok orang tetapi kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali. Ayat ini juga menegaskan tentang prinsipdasar hubungan manusiayang asal-usulnya sama, dan karenanya memilikiderajat kemanusiaan yang sama pula. 

Oleh karena itu tidak sepatutnya ada manusia yang menganggap, apalagi membanggakan dirinya lebih tinggi daripada yang lain karena asal kejadian, keturunan atau suku bangsanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |