BPS Beberkan Penyebab Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,8 Persen di Kuartal I-2025

1 day ago 9

Pertumbuhan ekonomi negara berkembang diperkirakan lebih tinggi daripada capaian global dan tetap tumbuh dibandingkan pertumbuhan 2024

iNews Media Group)

BPS Beberkan Penyebab Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,8 Persen di Kuartal I-2025 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan beberapa catatan mengenai kondisi bisnis dan ekonomi global yang memengaruhi kinerja perekonomian Indonesia, terutama pada Kuartal I-2025.

Adapun BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,87 persen pada kuartal I-2025. Angka pertumbuhan ini berada di bawah pertumbuhan kuartal I-2024 yang berada di level 5,11 persen.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, sebelumnya proyeksi dari IMF pada April 2025 yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2025 akan tetap tumbuh.

"Pertumbuhan ekonomi negara berkembang diperkirakan lebih tinggi daripada capaian global dan tetap tumbuh dibandingkan pertumbuhan 2024," ujar Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS, Senin (5/5/2025).

Proyeksi IMF juga menunjukkan bahwa inflasi di negara berkembang pada 2025 diperkirakan relatif lebih tinggi dari kondisi global namun lebih rendah dibandingkan 2024.

Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang utama Indonesia pada kuartal I-2025 secara year-on-year di antaranya, China tumbuh stabil dibandingkan kuartal IV-2024 tetapi sedikit menguat dibandingkan kuartal I-2024.

Amerika Serikat tumbuh melambat baik dibandingkan pada kuartal IV-2024 bila dibandingkan dengan kuartal I-2024. Sedangkan Malaysia, Singapura, dan Vietnam tumbuh melambat dibandingkan kuartal IV-2024 tetapi tumbuh relatif menguat dibandingkan kuartal I-2024. Kemudian, Korea Selatan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,1 persen.

Beralih ke kinerja perdagangan global, BPS mencatat bahwa perkembangan harga komoditas utama perdagangan Indonesia pada kuartal I-2025 menunjukkan variasi. 

Harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 6,67 persen secara key-to-key (dibandingkan kuartal sebelumnya) namun mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 21,24 persen.

Harga komoditas non-migas seperti batu bara dan nikel mengalami penurunan baik secara key-to-key maupun secara year-on-year.

Sementara itu, harga komoditas migas yaitu gas alam dan minyak mentah mengalami peningkatan pada Kuartal I-2025 dibandingkan Kuartal IV-2024 atau secara key-to-key. Secara umum, perdagangan global pada Kuartal I-2025 tetap tumbuh, didorong kuat oleh perdagangan jasa dan barang.

Dari sisi domestik, kinerja perekonomian Indonesia pada Kuartal I-2025 dipengaruhi oleh beberapa peristiwa. Aktivitas produksi domestik tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang berada di zona ekspansi sebesar 51,67. Kapasitas produksi terpakai tercatat sebesar 73,25 persen.

Penjualan listrik tumbuh 9,35 persen secara year-on-year, terutama didorong oleh peningkatan konsumsi listrik rumah tangga sebesar 17,66 persen seiring dengan adanya diskon tarif listrik.

Produksi padi dan jagung juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 51,45 persen dan 39,02 persen secara year-on-year. Mobilitas masyarakat meningkat seiring dengan momen libur tahun baru dan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah penumpang untuk seluruh moda transportasi serta peningkatan jumlah perjalanan wisatawan Nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara melalui pintu masuk utama.

Realisasi investasi dalam negeri dan asing pada Kuartal I-2025 terlihat tumbuh, sejalan dengan pertumbuhan impor barang-barang modal. Belanja modal pemerintah APBN terkontraksi secara year-on-year, namun belanja modal APBD tumbuh menguat secara year-on-year.

Untuk konsumsi masyarakat, indeks penjualan acara ritel mengalami pertumbuhan secara year-on-year, dan pemberian THR tahun ini juga jatuh pada Kuartal I-2025.

Di sisi lain, penjualan wholesale sepeda motor dan mobil penumpang serta nilai impor barang konsumsi mengalami kontraksi. Kebijakan ekonomi seperti pengendalian inflasi dan tingkat suku bunga acuan turut mempertahankan stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |