BMKG: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah RI Sepekan ke Depan

3 months ago 48

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia akibat angin monsun Asia dan seruakan dingin pada 14-20 Januari 2025.

 MNC Media)

BMKG: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah RI Sepekan ke Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia akibat angin monsun Asia dan seruakan dingin pada periode 14-20 Januari 2025.

“Menguatnya angin monsun Asia yang membawa massa udara basah dan uap air diikuti seruakan dingin masih menjadi faktor penyebab utama dalam meningkatkan hujan di wilayah Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Selasa (14/1/2025).

BMKG pun memantau dalam sepekan terakhir indeks monsun Asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya. Hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah barat.

“Kondisi ini juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer lain, seperti fenomena La Nina lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2025, serta aktifnya gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low Frequency yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif,” kata dia.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Dalam seminggu ke depan, BMKG telah memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia. Menguatnya angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah dan gelombang atmosfer masih menjadi faktor utama dalam potensi hujan di wilayah Indonesia.

“Selain itu, sirkulasi siklonik yang berada di Samudera Hindia barat daya Lampung ikut berkontribusi terhadap dinamika atmosfer Indonesia dalam beberapa hari ke depan dengan membentuk daerah konfluensi di Samudra Hindia barat daya Lampung, sekitar sirkulasi siklonik serta di Laut Natuna, yang juga membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut China Selatan hingga Laut Natuna dan dari Laut Natuna hingga Selat Karimata,” kata BMKG.

BMKG pun mendeteksi adanya daerah konvergensi lainnya yang diperkirakan memanjang dari Perairan Nias hingga Perairan utara Aceh, dari Semenanjung Malaysia hingga Kep. Bangka Belitung, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, di Laut Jawa, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, dari Laut Flores hingga Maluku bagian selatan, dari Selat Makassar hingga Laut Banda, dari Laut Sulawesi hingga Gorontalo, di Laut Maluku, dan dari Maluku bagian tenggara hingga Papua Selatan.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi, serta konfluensi tersebut.

“Lebih jauh lagi, kelembaban udara di lapisan bawah dan atas yang cenderung basah serta labilitas lokal yang kuat turut mendukung proses pembentukan awan-awan konvektif secara lokal. Fenomena-fenomena tersebut menciptakan variabilitas cuaca di wilayah Indonesia selama sepekan ke depan,” tuturnya.

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |