Berperan di Segmen Underbanked, Begini Proyeksi Saham Amar Bank (AMAR) Versi Analis

5 hours ago 2

aplikasi Amar Bank Digital dan Tunaiku dinilai cukup berperan penting dalam memperluas layanan kepada segmen underbanked.

 MNC media)

Berperan di Segmen Uderbanked, Begini Proyeksi Saham Amar Bank (AMAR) Versi Analis (foto: MNC media)

IDXChannel - Kondisi ketidakpastian yang masih melingkupi perekonomian global terus menekan kinerja berbagai sektor industri.

Situasi tersebut tergambar jelas dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga terpuruk dalam beberapa waktu terakhir, seiring merosotnya kinerja saham secara sektoral.

Namun demikian, di tengah tren negatif tersebut, PT Shinhan Sekuritas Indonesia melalui risetnya justru memberikan penilaian positifnya terhadap proyeksi kinerja saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), atau biasa dikenal dengan sebutan Amar Bank.

"Amar Bank telah memanfaatkan peluang menjanjikan dalam industri perbankan digital di Indonesia, yang didorong oleh dominasi demografi usia muda serta tingginya tingkat penetrasi smartphone," ujar Head of Research Shinhan Sekuritas Indonesia, Helmi Therik, dalam keterangan resminya, pekan lalu.  

Dengan berfokus pada saluran digital untuk penghimpunan dan penyaluran dana, menurut Helmi, Amar Bank telah memposisikan diri sebagai institusi keuangan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen terhadap solusi keuangan yang efisien dan ramah pengguna.

Berbekal pertimbangan tersebut, Shinhan Sekuritas pun tak ragu memberikan rekomendasi BUY terhadap saham AMAR, dengan potensi kenaikan disebut mencapai 46,9 persen dari harga penutupan saham pada akhir 2024 lalu.

Helmi menjelaskan, pertumbuhan kinerja Amar Bank sejauh ini didukung oleh inovasi digital yang menjadi inti strategi Perseroan.

Di lain pihak, aplikasi Amar Bank Digital dan Tunaiku dinilai cukup berperan penting dalam memperluas layanan kepada segmen underbanked.

Hingga Triwulan III-2024, Tunaiku telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp13,4 triliun. Sejalan dengan itu, Amar Bank pada saat yang sama juga mencatatkan laba positif, dengan lebih dari 50 persen penyaluran kredit ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Sedangkan dari laba bersih tercatat mencapai Rp152,26 miliar, meningkat 20,37 persen dibanding realisasi pada periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp126,49 miliar.

"Pencapaian ini menegaskan komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui solusi keuangan yang inovatif dan terpercaya. Melalui platform digital kami seperti Tunaiku, kami terus berupaya meningkatkan akses keuangan yang inklusif," ujar Presiden Direktur AMAR, Vishal Tulsian, dalam sebuah keterangan resminya, beberapa waktu lalu.

Di samping itu, AMAR juga mencatat pertumbuhan laba signifikan pada Triwulan III-2024, dengan pinjaman bruto mencapai Rp2,8 triliun per September 2024, meningkat 14,9 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Pendapatan operasional bank juga tumbuh 26,65 persen (YoY) menjadi Rp1,18 triliun, dengan didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 30,39 persen dan pendapatan non-bunga sebesar 18,31 persen.

Sementara, SVP Finance Amar Bank, David Wirawan, menyatakan bahwa dengan posisi modal Perseroan yang solid, di mana posisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) lebih dari 100 persen, memungkinkan lembaga perbankan tersebut untuk terus berinovasi dalam layanan digital, sambil menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Dari segi segmentasi, Amar Bank memfokuskan ekspansi kredit pada sektor-sektor produktif, terutama pembiayaan UMKM yang memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

Strategi ini sejalan dengan komitmen Amar Bank untuk mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Dengan efisiensi manajemen biaya dan strategi inovasi digital, kami optimistis dapat memperkuat pertumbuhan di segmen ritel dan UMKM, sekaligus mempertahankan posisi Amar Bank sebagai pemimpin di industri perbankan digital di Indonesia," ujar David.

Dengan serangkaian analisis tersebut, Helmi dalam laporannya mengatakan bahwa Amar Bank beroperasi di industri yang terus berkembang, sehingga menjadikannya faktor utama yang mendukung pertumbuhan masa depan perusahaan.

Dengan demografi Indonesia yang didominasi oleh generasi muda serta tingkat penetrasi teknologi digital yang tinggi, menurut Helmi, peluang untuk pertumbuhan perbankan digital masih sangat menjanjikan.

"Konsumen kini semakin mengutamakan kemudahan transaksi, efisiensi solusi keuangan, dan fitur yang ramah pengguna, menciptakan peluang signifikan bagi Bank Amar untuk berkembang," ujar Helmi.

Melalui layanan keuangan digital, dikatakan Helmi, Amar Bank berhasil menembus segmen underserved, yang menjadi proposisi nilai unik dan membedakannya dari bank konvensional. 
Sebagian besar kredit yang disalurkan, yaitu sebesar 86 persen, digunakan untuk kegiatan produktif seperti modal kerja. Sementara 14 persen lainnya dimanfaatkan untuk konsumsi.

Dengan fokus pada produk pinjaman tanpa agunan, Helmi meyakini Bank Amar memiliki potensi besar untuk dapat mempercepat pertumbuhan melalui proses yang sederhana dan efisien di platform digital.

Didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI), Bank Amar juga dinilai mampu mengelola risiko secara cerdas, memungkinkan penyaluran kredit dilakukan dengan pendekatan selektif sambil tetap menjaga toleransi risiko yang dapat diterima.

"Keunggulan ini tidak hanya memperkuat posisinya di pasar yang kurang terlayani tetapi juga menjadikannya berbeda dari para pesaing," ujar Helmi.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |