Erajaya (ERAA) mencatat laba bersih Rp1,03 triliun pada 2024, naik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) yang mencapa
Belum Rilis iPhone 16, Laba ERAA Tetap Naik 25 Persen di 2024. (Foto: Erajaya)
IDXChannel - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), emiten ritel dan distribusi perangkat elektronik, mencatat laba bersih Rp1,03 triliun pada 2024, naik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) yang mencapai Rp826,04 miliar.
Laporan keuangan yang dirilis Rabu (26/3/2025) menunjukkan, laba per saham (EPS) ERAA juga meningkat menjadi Rp65,42, dari sebelumnya Rp52,34.
Kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan penjualan neto yang mencapai Rp65,28 triliun sepanjang 2024, atau naik 8,5 persen YoY dari Rp60,14 triliun. Sementara itu, beban pokok penjualan (BPP) hanya naik 8 persen menjadi Rp58 triliun, menjaga profitabilitas perusahaan tetap solid.
Penjualan Erajaya masih didominasi oleh segmen telepon seluler dan tablet dengan omzet mencapai Rp52,43 triliun, tumbuh 9,43 persen YoY. Segmen aksesoris dan produk lainnya menjadi kontributor terbesar kedua dengan pendapatan Rp8,53 triliun, naik 22,97 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan dari segmen komputer dan perangkat elektronik lainnya tercatat sebesar Rp2,63 triliun, sedangkan produk operator menyumbang Rp1,67 triliun.
Seiring dengan peningkatan penjualan, laba bruto ERAA meningkat 12,84 persen menjadi Rp7,27 triliun. Pertumbuhan ini juga didukung oleh kenaikan pendapatan lainnya yang melonjak 50,61 persen YoY menjadi Rp441,62 miliar.
Dari sisi beban, biaya penjualan dan distribusi naik 12,21 persen menjadi Rp2,99 triliun, sementara beban umum dan administrasi meningkat 19,53 persen menjadi Rp2,57 triliun. Secara keseluruhan, laba usaha ERAA tumbuh 15,53 persen YoY menjadi Rp2,13 triliun.
Sementara itu, dari sisi liabilitas tercatat hanya naik 3,25 persen menjadi Rp12,71 triliun. Adapun total aset naik 6,49 persen menjadi Rp21,77 triliun pada akhir 2024.
Menariknya, lonjakan kinerja keuangan ERAA terjadi meskipun perusahaan belum menjual iPhone 16 sepanjang tahun lalu akibat persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Padahal, secara global, iPhone 16 mencatatkan angka penjualan yang tinggi pada periode yang sama.
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, memperkirakan, penjualan iPhone 16 tahun ini akan semakin mengerek kinerja ERAA. Sebagai salah satu distributor utama produk Apple di Indonesia, ERAA diproyeksi terus mencatat pertumbuhan positif.
Andhika menambahkan, faktor pendukung lainnya adalah kemitraan eksklusif ERAA melalui Erajaya Digital dengan Honor Indonesia. Kolaborasi ini mencakup distribusi produk, pengembangan jaringan penjualan, operasional ritel, serta aktivitas pemasaran di seluruh Indonesia.
Honor sendiri mencatat lonjakan penjualan global lebih dari 50 persen pada Desember 2024. Di pasar Eropa, pertumbuhan penjualannya bahkan mencapai 77 persen pada kuartal IV-2024.
Honor telah masuk dalam daftar lima besar produsen smartphone di Eropa dan memberikan persaingan yang ketat kepada para pesaing lainnya.
Sentimen positif lainnya bagi ERAA datang dari anak usahanya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), yang bersiap memasarkan mobil listrik Xpeng di Indonesia. Sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Xpeng, ERAL menghadirkan kendaraan listrik berkualitas tinggi dengan harga kompetitif. Saat ini, dua model yang telah diluncurkan di Indonesia adalah seri X9 dan G6.
"Ketiga sentimen ini otomatis akan mendongkrak penjualan, pendapatan hingga ke laba ERAA. Bukan tidak mungkin ERAA akan merasakan windfall profit pada tahun ini," ujarnya. (Aldo Fernando)