Setiap bank memiliki cara menentukan limit kartu kredit yang perlu dipahami oleh nasabahnya.
Begini Cara Menentukan Limit Kartu Kredit yang Perlu Dipahami. (Foto: iNews Media Group)
IDXChannel – Setiap bank memiliki cara menentukan limit kartu kredit yang perlu dipahami oleh nasabahnya.
Pasalnya, masing-masing nasabah biasanya memiliki limit kartu kredit yang berbeda-beda tergantung jenis kartu yang dipilih. Menentukan limit kartu kredit yang ideal bukan hanya soal kemampuan finansial, tetapi juga soal pengelolaan utang dan kebiasaan belanja.
Lantas, bagaimana cara menentukan limit kartu kredit? Simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
Cara Menentukan Limit Kartu Kredit
Limit kartu kredit adalah jumlah maksimal yang diizinkan oleh bank untuk digunakan dalam transaksi dengan kartu kredit. Misalnya, jika limit Anda Rp10 juta, maka Anda tidak dapat melakukan transaksi yang melebihi jumlah tersebut sampai tagihan dibayar dan limit diperbarui.
Namun, limit ini bukan hanya angka sembarangan yang diberikan oleh bank. Limit seharusnya mencerminkan profil risiko, pendapatan, serta kemampuan bayar pemilik kartu.
Dalam menentukan limit kartu kredit, ada beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan. Berikut beberapa faktor penentu limit kartu kredit seorang nasabah.
1. Pendapatan Bulanan
Pendapatan tetap adalah salah satu pertimbangan utama bank dalam menentukan limit. Biasanya, bank akan memberikan limit sebesar 2–3 kali dari penghasilan bulanan. Misalnya, jika Anda berpenghasilan Rp5 juta per bulan, maka limit awal kemungkinan berkisar antara Rp10 juta hingga Rp15 juta.
2. Riwayat Kredit
Jika Anda sudah pernah menggunakan kartu kredit atau memiliki cicilan lain, bank akan melihat histori pembayaran Anda. Rekam jejak kredit yang baik, yaitu membayar tagihan tepat waktu dan tidak memiliki tunggakan, akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan limit yang lebih tinggi.
3. Rasio Utang terhadap Penghasilan
Bank juga melihat berapa banyak utang Anda saat ini dibandingkan dengan penghasilan. Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan Anda mendapatkan limit besar, karena dianggap berisiko.
4. Jenis Pekerjaan dan Stabilitas Kerja
Seseorang dengan pekerjaan tetap atau berstatus pegawai tetap cenderung mendapat limit yang lebih tinggi dibandingkan pekerja lepas atau wirausahawan, terutama bila belum memiliki rekam kredit yang kuat.
5. Permintaan Pribadi
Beberapa bank memberikan opsi untuk mengajukan limit sesuai keinginan nasabah, selama sesuai dengan profil finansial. Jika Anda merasa limit awal terlalu tinggi atau terlalu rendah, Anda bisa mengajukan perubahan dengan alasan yang logis dan dokumen pendukung.
Dengan memperhatikan beberapa faktor tersebut, cara menentukan limit kartu kredit yang ideal untuk diri sendiri adalah sebagai berikut.
1. Evaluasi Kebutuhan Bulanan
Sebelum menerima atau meminta limit tertentu, pertimbangkan untuk apa Anda akan menggunakan kartu kredit. Jika hanya untuk belanja bulanan, bayar tagihan, atau kebutuhan darurat, maka limit sedang sudah cukup. Hindari mengambil limit besar hanya karena "terlihat lebih leluasa".
2. Gunakan Batas Aman
Idealnya, penggunaan kartu kredit tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan agar pemakaian bulanan bisa tetap dalam batas wajar.
3. Hindari Limit Tinggi jika Anda Mudah Tergoda Belanja
Punya limit besar memang memberi rasa aman, tetapi bisa menjadi bumerang jika Anda belum terbiasa mengendalikan pengeluaran. Banyak orang terjebak utang karena tergoda menggunakan limit secara impulsif.
4. Sesuaikan dengan Tujuan Finansial
Bila Anda sedang merencanakan kredit rumah, kendaraan, atau investasi, jaga agar limit kartu kredit tidak terlalu tinggi agar tidak mengganggu skor kredit atau menciptakan beban cicilan tambahan.
5. Periksa dan Evaluasi Secara Berkala
Kondisi keuangan bisa berubah. Jika penghasilan meningkat atau Anda merasa limit saat ini terlalu kecil atau terlalu besar, lakukan evaluasi dan ajukan penyesuaian kepada bank dengan menyertakan dokumen pendukung, seperti slip gaji terbaru atau laporan keuangan.
Itulah cara menentukan limit kartu kredit yang perlu Anda pahami. Meski mendapatkan limit yang besar, namun Anda perlu bijak dalam menggunakannya agar stabilitas finansial Anda tetap terjaga.