Bahlil Ungkap Banyak Negara Maju Tak Setuju dengan Hilirisasi RI

19 hours ago 4

Jakarta -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan banyak negara maju tak setuju dengan peta jalan hilirisasi yang telah dibuat Indonesia. Hal ini lantaran hilirisasi bakal mengganggu pasokan bahan baku negara maju, karena Indonesia mengolahnya di dalam negeri.

"Ketika saya waktu sebelum menjadi Menteri ESDM dan ditugaskan oleh pemerintah sebelumnya menjadi Kementerian Investasi, kami merumuskan membuat peta jalan hilirisasi. Dan ini banyak negara-negara maju yang tidak setuju dengan peta hilirisasi. Karena mereka tahu betul keunggulan komporatif Indonesia dalam bagaimana merubah, mendesain terhadap penciptaan nilai tambah secara maksimal," kata Bahlil dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Centers (JCC), Selasa (15/4/2205).

Bahlil mencontohkan hilirisasi nikel yang dijalankan pada 2023-2024 dan dikecam oleh negara-negara maju. Sektor ini semenjak hilirisasi eskpornya mencapai US$ 34 miliar hingga US$ 35 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan nilai tersebut jauh dibandingkan sebelum adanya hilirisasi. Pada 2018-2019 ekspor nikel itu hanya US$ 3,3 miliar.

"Dan hilirisasi ini sebagai bentuk daripada penciptaan kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Inilah kemudian Uni Eropa yang membawakan kita ke WTO. Dan sekarang tidak perlu kita ragu, dan tidak perlu kita takut juga kepada negara-negara itu," katanya.

Bahlil menjelaskan instrumen pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) ialah hilirisasi.

Bahlil bilang, kini Presiden Prabowo Subianto akan melakukan hilirisasi pada 28 komoditas. Hal ini dilakukan guna mencapai kedaulatan energi.

"Karena setiap pemimpin negara sekarang mulai berpikir tentang bagaimana agar ekonomi domestiknya bisa dipertahankan. Dan Indonesia, atas perintah Pak Presiden Prabowo, kita akan menjalankan keunggulan komporatif kita untuk bagaimana mempertahankan kedaulatan ekonomi nasional kita," katanya.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |