AS Kebut Negosiasi Tarif dengan RI, Airlangga: Kita Dianggap Penting

3 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Amerika Serikat (AS) memandang Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki peran penting dalam struktur geopolitik global. Karenanya pemerintahan Presiden Donald Trump sangat menghargai upaya Indonesia untuk melakukan perundingan.

Bahkan menurutnya Amerika secara aktif menugaskan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau United States Trade Representative (USTR) untuk menuntaskan perundingan tarif resiprokal Trump.

"USTR sangat apresiasi posisi kita berdialog dengan mereka kemudian AS tugaskan USTR untuk berunding dengan Indonesia. Kita sudah tanda tangan NDA, artinya yang kita bahas hanya berada di kedua belah pihak, tidak dipublikasi ke masyarakat atau pihak lain. Secara geopolitik kita dianggap penting oleh Amerika," di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Airlangga mengatakan dalam perundingan tersebut ia sempat mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar yang ditawarkan Indonesia menjadi win-win solutions atau solusi yang saling menguntungkan. Khususnya dalam hubungan bilateral antara Amerika dan Indonesia.

"Presiden arahkan apa yang kita tawarkan adalah win-win solution dan kita tidak bedakan satu negara dengan negara lain. Artinya relatif yang kita tawarkan adalah apa yang sedang dilakukan di dalam negeri, salah satunya melakukan deregulasi melalui Satgas yang dibentuk," beber Airlangga.

Untuk itu, pemerintah menawarkan perdagangan yang adil dengan AS atau yang disebut sebagai 'fair and square.' di mana Indonesia akan menawarkan untuk menyeimbangkan neraca dagang dengan AS dengan rencana importasi produk hingga US$ 19,5 miliar.

"Mereka kan neraca perdagangannya sekitar US$ 19 miliar, kita berikan lebih dari US$ 19,5 miliar. Jual beli langsung US$ 19,5 miliar tapi kita ada proyek yang akan dibeli dari AS," kata Airlangga.

Indonesia juga meminta AS memberikan tarif yang lebih adil untuk barang-barang ekspor Indonesia. Khususnya dengan negara-negara pesaing yang lain.

"Kita juga mengajukan permintaan untuk tarif yang sifatnya resiprokal artinya untuk komoditas utama Indonesia yang ekspor ke AS. Kami minta tarif kita setara dengan negara lain. Apakah ke Vietnam, Bangladesh, sehingga dengan yang lain kita ada equal level playing field," sebut Airlangga.

(fdl/fdl)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |