Angela Tanoesoedibjo Bertemu Bambang Brodjonegoro, Bahas Kondisi Global Serta Imbasnya ke Ekonomi RI

8 hours ago 3

Keduanya menyempatkan berbincang dengan Bambang mengenai apa yang akan dibicarakan dalam Wealth Talks CIMB Niaga.

Angela Tanoesoedibjo Bertemu Bambang Brodjonegoro, Bahas Kondisi Global Serta Imbasnya ke Ekonomi RI. (Foto Aldhi/MPI)

Angela Tanoesoedibjo Bertemu Bambang Brodjonegoro, Bahas Kondisi Global Serta Imbasnya ke Ekonomi RI. (Foto Aldhi/MPI)

IDXChannel - Co-CEO MNC Group Angela Tanoesoedibjo berkesempatan menyambut secara khusus Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro beserta Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi.

Pertemuan tersebut terjadi menjelang acara Wealth Talks CIMB Niaga (BNGA) yang bertajuk 'New Leaders Era 2025: Unboxing Global and Local Market Trends' di MNC Convention Hall iNews Tower Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dalam kesempatan ini, Angela didampingi oleh Direktur Operasional IDX Channel Masirom. Keduanya menyempatkan berbincang dengan Bambang mengenai apa yang akan dibicarakan dalam Wealth Talks CIMB Niaga, seperti kondisi global dan domestik yang memengaruhi ekonomi dunia saat ini.

Dalam paparannya, Bambang yang pernah didapuk sebagai Menteri Keuangan itu membahas tentang keadaan ekonomi global yang sangat tidak bisa dirpediksi dan perfeksionis. Sebab, Presiden AS Donald Trump berencana menaikkan tarif impor beberapa negara seperti China serta Meksiko dan Kanada.

"Janji kampanye yang pertama yang diangkat adalah proteksionismenya itu dan betul sekali bahwa salah satu langkah awal yang sudah dilakukan begitu dilantik adalah menerapkan tarif yang relatif tinggi dan uniknya ini kepada dua negara tetangga yang sebenarnya adalah kita bisa sebut sekutu badan Amerika dalam konteks perdagangan internasional," ujar Bambang.

Dengan adanya perubahan yang begitu dinamis, Bambang memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tertahan di kisaran 3 persen. Negara-negara maju termasuk Eropa tercatat tumbuh stagnan di 2 persen saja.

"Jadi tidak ada sesuatu prospek ke arah yang bisa membuat pertumbuhan ekonomi global misalkan meningkat menjadi 3,5 atau menuju 4 persen. Sebaliknya tertahan semua di sekitar 3 persen, karena utamanya di negara-negara maju, negara maju itu baik Amerika, Jepang, Korea maupun di Eropa Barat, tidak terlihat ada potensi pertumbuhan yang cukup menjanjikan," kata Bambang.

Semua efek kondisi global tersebut, kata Bambang, akan berimbas pada domestik. Meskipun daya beli didorong oleh Pemilu dan Pilkada 2024, tahun ini sepertinya hanya akan mempertahankan pertumbuhan 5 persen atau lebih.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menambahkan, dengan apa yang sudah disampaikan Bambang, dengan ekonomi global akan melambat maka membuat pasar volatil.

"Dari sisi Indonesia sendiri, indikator makro ekonominya relatif stabil dengan GDP bertahan di 5 persen dan akan lebih soft karena government spending," kata Lilis.

(Dhera Arizona)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |