5 Perusahaan BUMN yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Begini Sejarahnya

1 month ago 19

Pada zaman Belanja, pemerintah kolonial membangun perusahaan-perusahaan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan pemerintahan.

 National Museum of World Culture)

5 Perusahaan BUMN yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Begini Sejarahnya. (Foto: National Museum of World Culture)

IDXChannel—Ada beberapa perusahaan BUMN yang sudah ada sejak zaman Belanda. Perusahaan ini telah melewati nasionalisasi dan diambil alih oleh pemerintah Indonesia setelah prokalamasi kemerdekaan. 

Banyak di antaranya telah bertransformasi dan masih bertahan hingga hari ini. Pada zaman Belanja, pemerintah kolonial membangun perusahaan-perusahaan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan pemerintahan. 

Berikut ini adalah sejumlah perusahaan BUMN yang sudah ada sejak zaman Belanda

5 Perusahaan BUMN yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda 

1. PT Pos Indonesia 

Melansir laman resmi PT Pos Indonesia (10/3), Kantor Pos pertama kali didirikan pada 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal G. W. Baron van Imhoff untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk. 

Dulu surat atau paket pos diletakkan di Gedung Penginapan Kota (Stadsherbrg), dan orang-orang harus mengecek apakah ada surat atau paket untuknya di gedung tersebut. Dari sinilah pemerintah kolonial berinisiatif untuk mendirikan Kantor Pos. 

Empat tahun kemudian Kantor Pos di Semarang dibuka untuk membangun jalur perhubungan pos dengan Batavia. Kemudian pada 1875, Kantor Pos digabung dengan Dinas Telegrap dan berubah status jawatannya menjadi Posten Telegrafdienst

Pos Indonesia beberapa kali mengalami perubahan status setelahnya, hingga statusnya berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro pada 1965. Lalu pada 1978 berubah lagi menjadi Perum Pos dan Giro sebagai badan usaha tunggal yang mengurus pos dan giro. 

BUMN ini berubah menjadi perseroan terbatas pada Juni 1995.

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI

Bank BRI adalah salah satu bank tertua di Indonesia yang telah beroperasi sejak zaman Belanda dan telah melampui banyak proses transformasi. BRI didirikan pada 16 Desember 1895 di Purwokerto oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja. 

Pada masa itu BBRI didirikan dengan nama De Poerwokertosche Hulpen Spaarbank der Indlandsche Hoofden, dan awalnya adalah lembaga pengelola dana kas masjid untuk disalurkan ke masyarakat dengan skema sederhana. 

Pada 16 Desember 1895, BRI resmi dibentuk sebagai Hulpen Spaarbank der Indlandsche Bestuurs Ambtenareen, yang kemudian dikenal sebagai bank perkreditan rakyat pertama di Indonesia. Pada era kependudukan Jepang, BRI berubah nama menjadi Shominginko (bank rakyat). 

Setelah deklarasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia mengambil alih BRI dan menetapkan perusahaan ini sebagai bank pemerintah dengan nama Bank Rakyat Indonesia. BRI adalah bank pertama yang dimiliki pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. 

3. PT Kereta Api Indonesia

Sejarah KAI bermula dari pembangunan jalur kereta api Semarang-Yogyakarta oleh Gubernur Jenderal L.A.J Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864, yang konstruksinya dilakukan oleh perusahaan Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM). 

Pemerintah kolonial lalu membangun jalur kereta api lewat Staatssporwegen (SS) pada 8 April 1875. Rute pertamanya mencakup Surabaya-Pasuruan-Malang. Setelah pembangunan ini berhasil, investor swasta mulai membangun jalur-jalur lain di Jawa. 

Hingga akhir 1928, Hindia Belanda telah membangun 7.464 kilometer jalan kereta api dan trem. Setelah masa kependudukan Jepang, perkeretaapian diambil alih dan berganti nama menjadi Rikuyu Sokyuku, yang operasionalnya diutamakan untuk kepentingan perang.

Setelah deklarasi kemerdekaan, beberapa hari kemudian stasiun dan kantor pusat kereta api diambil alih Jepang. Puncak pengambilalihan terjadi ketika Kantor Pusat Kereta Api Bandung dikuasai pada 28 September 1945, sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), cikal bakal KAI. 

4. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 

BTN juga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bank ini didirikan pada 16 Oktober 1897 dengan nama Postspaarbank, yang berkantor di Jalan Gajah Mada, Jakarta. Perusahaan ini membuka empat cabang kantor baru di Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Medan pada era 1900-an awal. 

Pada masa itu, minat masyarakat terhadap jasa perbankan di Hindia Belanda semakin kuat. Kemudian Postspaarbank diambil alih oleh Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku (Kantor Tabungan). 

Pada 9 Februari 1950, pemerintah Indonesia mengganti nama Tyokin Kyoku menjadi Bank Tabungan Pos. Pemerintah kembali mengganti nama perusahaan ini menjadi Bank Tabungan Negara pada 1963. 

5. PT Kimia Farma Tbk (KAEF)

Kimia Farma didirikan oleh pemerintah kolonial pada 1817 dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., dan merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia. Kimia Farma beberapa kali mengalami penggabungan perusahaan farmasi setelah proklamasi. 

Pada 1958 pemerintah Indonesia meleburkan beberapa perusahaan farmasi tersebut untuk mendirikan Perusahaan Negara Farmasi Bhinneka Kimia Farma. Kimia Farma berubah status menjadi perseroan terbatas pada 16 Agustus 1971. 

Itulah beberapa perusahaan BUMN yang sudah ada sejak zaman Belanda. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |