Trump Umumkan Serangan Militer AS ke Yaman

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan serangan militer ke Yaman dengan target utama kelompok milisi Houthi.

Pernyataan itu disampaikan Trump lewat platform media sosial, Truth Social yang dikutip Minggu (16/3) dini hari WIB.

"Kami akan menggunakan kekuatan mematikan yang sangat besar sampai kami mencapai tujuan kami," ujar Trump pada unggahannya seperti dikutip dari Aljazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unggahan itu muncul beberapa saat setelah media yang terkait dengan Houthi di Yaman mengumumkan serangan yang dilakukan AS.

Reuters memberitakan setidaknya ada sembilan orang tewas dalam serangan ke ibu kota Yaman, Sanaa.

Sementara itu dalam unggahanya, Trump menyatakan kelompok Houthi pantas dihukum karena terlibat pembajakan, kekerasan, dan terorisme melawan AS.

"Mereka telah melancarkan aksi pembajakan, kekerasan, dan terorisme tanpa henti terhadap kapal, pesawat, dan drone Amerika dan negara lain," kata Trump.

Ia mengatakan kelompok milisi Houthi itu telah menargetkan kapal, pesawat, pasukan, dan sekutu AS.

"Serangan Houthi terhadap kapal Amerika tidak akan ditoleransi," kata tokoh Partai Republik AS tersebut.

"Kami akan menggunakan kekuatan mematikan yang sangat besar hingga kami mencapai tujuan kami," imbuhnya.

Trump juga memperingatkan Iran yang menjadi 'pendukung utama' milisi Houthi agar menghentikan bantuan mereka terhadap kelompok itu. 

Dia juga memperingatkan apabila Iran tetap mengancam AS, maka "Amerika  akan meminta pertanggungjawaban penuh dari Anda, dan kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!"

Mengutip dari Reuters, Kemenkes Yaman melaporkan ada sembilan warga sipil tewas, dan sembilan lain terluka dalam serangan ke Sanaa.

Warga di Sanaa mengatakan serangan itu menghantam sebuah gedung yang menjadi tempat kelompok Houthi.

"Ledakan itu dahsyat dan mengguncang lingkungan sekitar seperti gempa bumi. Perempuan dan anak-anak kami ketakutan," kata salah seorang warga, Abdullah Yahia, kepada Reuters.

Mengutip dari Aljazeera, serangan itu terjadi beberapa hari setelah milisi Houthi mengeluarkan ancaman bagi pelanggar larangan kapal Israel berlayar melewati Laut Merah dan lainnya.

Sebelumnya, milisi Houthi mengeluarkan pernyaataan akan menyerang kapal Israel mana pun yang melanggar larangan  melewati Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden.

Pemimpin kelompok Houthi Yaman mengatakan kelompok tersebut melanjutkan operasi angkatan lautnya terhadap Israel karena negara tersebut tidak mencabut blokade bantuan ke Gaza dalam batas waktu empat hari yang ditetapkan kelompok tersebut.

(aljazeera/reuters/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |