Konflik Bersenjata, Tentara Sudan Kuasai Istana Presiden

1 day ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 21 Mar 2025 19:48 WIB

Perang saudara, militer Sudan berhasil rebut kembali Istana Kepresidenan di Khartoum dari kelompok paramiliter RSF. Militer Sudan rebut Istana Presiden dari pasukan paramiliter RSF. Foto: via REUTERS/SOCIAL MEDIA

Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Sudan mengeklaim telah berhasil merebut kembali Istana Kepresidenan di Khartoum, dari kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) pada Jumat (21/3) waktu setempat.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak para tentara Sudan berada di dalam kompleks Istana Kepresidenan dengan menyebutkan tanggal 21 Ramadan atau 21 Maret.

Salah satu perwira militer Sudan dengan pangkat kapten kemudian menyampaikan pengumuman bahwa para tentara sudah berada di dalam kompleks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pakar militer mengatakan bahwa paramiliter RSF telah kehilangan pejuang elite dalam pertempuran untuk memperebutkan istana presiden.

"Dengan masuknya tentara ke Istana Presiden, yang berarti kendali atas pusat Kota Khartoum, milisi telah kehilangan pasukan elitenya," kata pakar tersebut secara anonim kepada AFP.

"Kini militer telah menghancurkan peralatan, membunuh sejumlah pasukan mereka, dan merebut kembali salah satu pusat pasokan terpentingnya di Khartoum," imbuhnya.

Menanggapi perebutan Istana Presiden, pihak RSF berjanji untuk "terus berjuang" mengusir tentara Sudan dari wilayah yang telah direbutnya.

Pada pidatonya pekan lalu, Komandan RSF Mohamed Hamdan Daglo Daglo bersumpah untuk melawan serangan balik tentara.

Sementara itu, militer Sudan sejak pekan lalu telah mengumumkan operasi untuk "membersihkan" pusat kota dari para pejuang RSF yang bertahan.

"Sisa-sisa milisi RSF telah melarikan diri ke beberapa gedung di pusat kota Khartoum," kata seorang sumber dari militer Sudan.

Juru bicara militer Sudan, Nabil Abdallah, bersumpah bahwa pasukannya akan "terus maju di semua lini hingga kemenangan mutlak dan setiap inci negara dibersihkan dari milisi RSF".

Perebutan kekuasaan antara para jenderal di Sudan dimulai pada 15 April 2023, ketika sebagian besar wilayah Khartoum jatuh ke tangan paramiliter RSF.

Hampir dua tahun sejak perebutan kekuasaan itu, perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan lebih dari 12 juta orang mengungsi, termasuk lebih dari separuh populasi di Khartoum Raya sebelum perang.

(dna/dna)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |