Sri Mulyani kembali terpilih menjadi Menteri Keuangan di era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Sri Mulyani kembali terpilih menjadi Menteri Keuangan di era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. (Foto: Dok. Setkab)
IDXChannel - Sri Mulyani kembali terpilih menjadi Menteri Keuangan di era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Penunjukan Sri Mulyani sebagai bendahara negara membuatnya menjadi kepercayaan tiga presiden pada era reformasi.
Sri Mulyani menjadi salah satu menteri yang melanjutkan jabatannya di era Prabowo-Gibran. Dengan begitu, perempuan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini akan berada di tiga era pemerintahan, yakni Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Diketahui, Sri Mulyani yang berdarah Jawa ini lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Dia adalah perempuan sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010.
Pada era SBY, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu. Di tengah masa jabatannya, lulusan master di bidang Policy Economics University of lllinois Urbana Champaign, AS ini ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kapabilitas, integritas, dan reputasi yang dimilikinya membuat Sri Mulyani diminta Jokowi untuk pulang ke Tanah Air.
Saat menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro pada 2016, Sri Mulyani berulang kali menekankan pentingnya mengelola APBN secara bijak dan hati-hati (prudent). Menurut dia, APBN sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi harus dijaga kredibilitasnya agar pelaku ekonomi percaya dengan pemerintah.
Selain itu, Sri Mulyani juga langsung melakukan serangkaian gebrakan untuk melakukan efisiensi APBN. Dia memangkas belanja kementerian/lembaga yang tak efisien, menahan Dana Alokasi Umum (DAU) ke ratusan daerah karena posisi kas pemerintah daerah yang menumpuk, serta menunda pencairan dana tunjangan profesi guru karena temuan kelebihan anggaran.
Sebelum terkenal menjadi menteri keuangan, Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di era SBY. Dia mengawali karier sebagai ekonom dari almamaternya.Dia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Kiprah Sri Mulyani juga mendapatkan pengakuan dari dunia. Dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Dia juga terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan perempuan paling berpengaruh kedua di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
(Rahmat Fiansyah)